Dampak pemekaran
Wilayah terhadap peningkatan kesejahteraan Masyarakat Diwilayah Pegunungan
tengah Provinsi Papua
Photo: Doc Pribadi |
A. Pendahuluan
Salah satu aspek yang sangat penting dari pelaksanaan otonomi daerah saat
ini adalah terkait dengan pemekaran wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota sesuai
ketentuan PP No 78 Tahun 2007 dengan terpenuhi syarat teknis yaitu kemampuan
ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik; jumlah penduduk, luas
daerah, pertahanan keamanan, pertimbangan kemampuan keuangan, tingkat
kesejahteraan masyarakat, dan rentang kendali pelaksanaan pemerintahan daerah.
Terkait dengan itu dampak positif dan negatif dari Pemekaran Wilayah di
pegunungan tengah Papua selama ini dapat melihat dan dirasakan secara langsung
oleh masyarakat setempat. Dampak positif dimaksud adalah mengetahui kondisi
riil di lapangan dalam memperpendek jangkauan pelayanan kepada masyarakat yang
lebih baik pada tingkat geogerafis yang sulit
serta terwujudnya keinginan masyarakat mempercepat peningkatan tingkat
kesejahteraan masyarakat baik aspek pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan
politik serta pembangunan infrastruktur daerah. Selain itu Pemekaran wilayah di
wilayah pegunungan tengah membawa dampak negative yang dapat membuat
berkotak-kotak sukuisme, daerahisme dan lain sebagainya sehingga menimbulkan
konflik social antar suku maupun daerah.
Secara umum daerah pegunungan tengah Papua menjadi perhatian utama dalam
perencanaan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) dalam rangka percepatan
pembangunan daerah melalui menyediakan pelayanan publik yang lebih baik dalam
wilayah kewenangan yang terbatas/terukur, Mempercepat pertumbuhan ekonomi
penduduk local melalui perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerah
berbasiskan potensi lokal dan Penyerapan tenaga kerja secara lebih luas di
sektor pemerintah. Sehingga pada hakekatnya Pemekaran Wilayah akan mampu
menjawab tingkat kesejahteraan masyarakat, mengurangi tingkat kemisikinan,
pengangguran, serta memajukan kualitas Sumber daya manusia dan mengatasi
kesehatan masyarakat local yang lebih baik.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa permasalahan mendasar
yang ada di wilayah Pegunungan Tengah Papua adalah sebagai berikut :
1. Kondisi
Geogerafis/Topografi yang sulit;
2. Daerah
Otonom Baru (DOB) dijadikakan daerah konflik social antar suku dan antar daerah
pemekaran satu dengan daerah pemekaran lainnya;
3. Tingkat
kemiskinan, pengangguran, Kesehatan Gizi Buruk pada Daerah Otonom Baru
(DOB) yang sangat tinggi,
4. Persaingan
elit politk daerah yang tidak sehat dalam percaturan politik.
C. Tujuan Pemekaran
Tujuan utama Pemekaran wilayah di Pegunungan tengah Papua adalah
“meningkatkan pelayanan dan mempercepat pembangunan. Pemekaran wilayah juga
diharapkan dapat menciptakan kemandirian daerah dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” melalui:
1. peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
2. percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi;
3. percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah,
4. percepatan pengelolaan potensi daerah,
5. peningkatan keamanan dan ketertiban.
D. Manfaat Pemekaran
Manfaat dari pemekaran wilayah adalah memberikan masukan bagi Pemerintah
daerah terkait dengan kondisi riil di lapangan sehingga mempermudah
memperpendek jangkauan pelayanan yang baik kepada masyarakat pada kondisi
geogerafis yang sulit dijangkau oleh pemerintah daerah baik melalui
transportasi udara, darat dan laut, dan terwujudnya keinginan masyarakat dalam
mempercepat peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam segala aspek
kehidupan baik pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan politik serta pembangunan
infrastruktur yang memadai.
E. Pembahasan (Pemecahan Masalah)
Wilayah pegunungan tengah Papua berada diatas ketinggian 3.000 s/d 6.000
kaki diatas permukaan laut, dan memiliki 14 (empat belas) Wilayah Kabupaten dan
secara geogerafis kondisi wilayah terdapat pegunungan terjal 70% dan 30%
dataran rendah. Penduduk di Wilayah Pegunungan tengah Papua adalah setengah
dari ± 2.851.999 jiwa Jumlah penduduk Provinsi Papua, artinya jumlah penduduk
terbanyak Papua ada di wilayah pegunungan tengah.
Penduduk yang ada di wilayah pegunungan tengah memiliki tingkat kehidupan
sehari-hari yang hetrogenitas. Dalam kehidupan masyarakat yang heterogenitas,
pelayanan kontinyu sudah menjadi program prioritas utama Pemerintah daerah
setempat guna mengatasi kondisi riil kehidupan masyarakat yang hidup dibawah
garis standart nasional sehingga dapat terjawab tingkat kesejahteraan yang
diharapkan oleh semua elemen. Salah satu pendekatan yang tepat dan cepat
maningkatkan tingkat kesejahteraan adalah melalui pendekatan Pemekaran wilayah
yang berdampak positif, namun seringkali rakyat pada daerah pemekaran sering
menciptakan situasi yang berdampak negative sehingga akhirnya pembangunan pada
daerah pemekaran tidak pernah ada kamajuan/perubahan di segala aspek
pembangunan.
1. Dampak
Pemekaran Wilayah di Pegunungan Tengah dari dua sudut pandang.
a. Dampak
Positif
Pemekaran wilayah baru di daerah Pegunungan tengah sebenarnya diberikan
hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga
dengan sendirinya kewenangan sentralisasi menjadi berkurang. Dilain sisi dapat
mengatasi konflik, perbedaan etnis, dan masalah sosial-ekonomi atas bantuan
dari pemerintah lokal. Selain itu memunculkan kesempatan identitas lokal yang
ada di masyarakat. Bahkan dana yang diperoleh lebih dari pemerintah pusat
memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun
program promosi kebudayaan dan juga pariwisata sesuai kondisi daerah.
b. Dampak
Negatif
Secara umum, pemekaran daerah di wilayah Papua terutama di wilayah
pegunungan tengah ada dua dampak negative yaitu :
1. Pandangan
masyarakat Asli Papua bahwa Pemekaran di Papua bukan kepentingan memajukan
tingkat kesejahteraan masyarakat local, namun dikaitkan dengan kepentingan
strategis bahkan menyebut Papua sebagai tepian akhir bagi demokratisasi,
demiliterisasi dan desentralisasi di Indonesia dan tidak lepas dari
mengeksploitasi kekayaan alam yang ada.
2. Pemikiran
masyarakat lokal pada daerah pemekaran bahwa dalam pengambilan kebijakan
pemerintah daerah terutama dalam pengangkatan CPNS, Penempatan Jabatan
Struktural, Fungsional, dan Pencalonan Bakal Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah lebih diutamakan masyarakat asli setempat dari pada dari daerah lain.
Hal dengan sendirinya menciptakan konflik social antar masyarakat asli Papua
itu sendiri kerana sukuisme, daerahisme, kelompokisme lebih berdominan pada
daerah-daerah pemekaran.
2. Kondisi
Riil akibat Pemekaran Daerah
Setelah adanya pemekaran wilayah di wilayah pegunungan tengah Papua
menemukan banyak hal yang timbul baik yang berpampak positif dan negative yang
merupakan bagian dari dinamika pembangunan daerah yang dicanangkan oleh
Pemerintah daerah setmpat. Ada dua sudut pandang Kondisi Riil akibat dari
pemekaran wilayah di pegunungan tengah yaitu :
a. Dampak
Positif
1. Rentang
kendali pelayanan pemerintahan menjadi mudah terjangkau;
2. Tingkat
pengangguran, kemiskinan, dan kesehatan gizi buruk semakin menurun;
3. Kualitas
sumber daya manusia anak daerah terlihat ada peningkatan yang signifikan.
4. Pertumbuhan
ekonomi di daerah meningkat;
5. Pemahaman
Pendidikan politik semakin dipahami oleh masyarakat local.
6. Pembangunan
Infrastrutur daerah mulai maju;
7. Pengembangan
wilayah Distrik dan kampung semakin memperpendek jangkauan pelayanan kepada
masyarakat;
b. Dampak
Negatif
1. Konflik
social masyarakat semakin tinggi;
2. Perbedaan
antar suku, budaya, asal daerah, lebih berdominan;
3. Persaingan
elit politik daerah yang tidak sehat;
4. Peluang
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sangat tinggi;
5. Lebih
berdominan kepentingan pemerintah pusat dari pada kepentingan mensejahterakan
masyarakat local.
F. Kesimpulan
Akibat dari Pemekaran wilayah di pegunungan tengah papua menemukan banyak
hal yang mengalami perbandingan kondisi riil sebelum dan sesudah pemekaran.
Pemekaran wilayah merupakan sesuatu hal yang sangat baik, karena dengan adanya
Pemekaran daerah, maka daerah setempat dapat mengalami perubahan yang
signifikan di semua aspek pembangunan. Terutama di pegunungan tengah banyak
terjadi perubahan kemajuan daerah namun disisi lain ada juga mengalami hambatan
dalam pembagunan daerah. Sebuah hambatan atau kendala merupakan bagian dari
semangat dan motivasi memajukan suatu daerah, itulah yang sedang dialami pada
daerah-daerah pemekaran di pegunungan tengah. Pemekaran daerah pada hakekatnya
meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat asli Papua sehingga kehidupan
masyarakat local harus sejajar dengan kehidupan masyarakat di daerah lain yang
levelnya sudah maju.
***Koteka Son***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar