APARAT MEMBUNGKAM DI MUKA GERBANG KANTOR DPRP
SEBENARNYA; Hak Asasi Manusia, Seharusnya; Hak-hak
Pada Setiap Manusia. Manusia Punya Hak; Bersuara, Beraksih dan Lain Hal Yang
Melekat Pada Diri Manusia Berdasarkan Nilai Kemanusiaan.
Jayapura10/12/15, Jayapura menggelaraksih
bisuh yang memediasihkan oleh SKPKC. Dua dari sebelum aksih berlangsung,
beredarlah sms berantai yang mengutip dari sms tersebut.
Jelanya sms; Kepada kawan-kawan
seluruhn aktifis mahasiswa dan pemuda
bahwa besok kamis 10/12/15 meliburkan diri dari aktifitas dan ambil bagian dalam
aksih demo damai yang di ediasih oleh keuskupan yang bertepatan dengan hari HAM
SEDUNIA. Saatnya orang papua bersatudan hilangkan sikap egoisme organisasi
agama, suku, dll. Dan untuk melawan GENOSIDA di papua oleh militer indonesia.
Catatan: wajib semua pakai baju hitam danberketepatan pada pukul 07:00 WPB.
Kilas Sesuai kutipan sms berantai.
Dan aktifitas aksih demo berlanjut
menuju arah ke kantor DPRP, sebagian lainnya setiba di gapura masuk kantor DPRP
tempat penyampain penyikapan stekmen, namun rombongan lain yang memfasilitasi
kendaraan sendiri, setibanya di pintu utama memalang, bagi mereka yang mengarak
dengan motif BK.
Terus, memalang dan membidik wajah
erekah dengan camera yang sekian banyak, tak tauh maksud mereka, itu yang
mengutip oleh POLRI gabungan dalmas dan brimob, saat mereka trun dari kendaraan
tersebut.
Lanjut, setelah trun mereka di koroyak,
lagi koroyok merka pada kejan tetapi tidak bubar, namun pada posisi tempat dan
tak bergerak lagi, karena tak tauh apa maksud dari mereka (POLRI).
Begituh di koroyok, mereka (POLRI)
mepertanyakan kalian siapa, untuk apa, mau apa, bagaimana bisakali tiba? Tanya
mereka dari polri.
Masyarakat menjawab, kami datang untuk
mengaspirasihkan dan menyampaikan hak-hak kami dari hari HAM SEDUNIA. Terusan
berputar balik antara masyarakat itu, dengan terpaksa mereka mangatasnamakan
KNPB, untuk mencari lolos dalam aksih yang di maksud untuk bersamaan dengan
yang sedang beraksih didalam areal kantor DPRP. Tetapi, sayang ereka tak
ijinkan masuk kedalam lagi.
Kutipan idam dari penulis “MARCO
TATOGO”. Seakan kami anjing yang gong-gong di gerbang utama, ternyata mereka
anggota itulah anjing jinak yang tak mengertih itu manusia asal gong-gong, ujar
idam.
Masih lagi, kami mau menyampaikan hak
kami, kenapa kalian palang, terus kalian mengutip wajah kami oleh camera itu
untuk apa?
Saya mau maki mereka karena tak tauh
nilai kemanusian, biadab yang menjamin oleh negara kanibal (NKRI), saya lebih
tegas lagi kami bukan WNI tetapi kami OAP dari bangsa papua barat, akhir kesal
saya./(Ako)
Penulis adalah;
Mahasiswa PAPUA yang juga Kuliah di PAPUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar