Tampilkan postingan dengan label BERITA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERITA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Agustus 2020

Download Buku "K . W. J . BOELEN DOKTER AAN DE WISSELMEREN 1956"

doc.Cover buku k.w.j Boelen Dokter aan de Wisselmeren 
 

Bahasa belanda : k.w.j Boelen Dokter aan de Wisselmeren
Bahasa Indonesia : k.w.j Dokter Boelen di Wisselmeren 

Penulis buku bernama K.w.j Boelen Merupakan salah satu Pegawai Nederlands Neuw Guinea yang bekerja sebagai Pelayan kesehatan bagi Masyarakat Papua lebih khususnya untuk masyarakat Wisselmeren Paniai. 

Beliau bertugas Cukup lama di Daerah wisselmeren Paniai untuk melaksanakan pelayanan kepada sesama manusia sebagai ciptaan Tuhan yang mulia di Bumi ini.

Beliau pergi ke wisselmeren bukan untuk mencari Makan, maupun harta benda tetapi beliau ke Wisselmeren berlandaskan Nilai kemanusiaan Untuk membantu kesehatan Masyarakat wisselmeren yang tertinggal di balik gunung.

Saat itu Masyarakat Wisselmeren Paniai baru mengenal  terhadap Perawatan Kesehatan Modern dan Pemerintah Belanda, banyak Masalah kesehatan yang Beliau temukan disana dan beliau juga Melakukan Perawatan terhadap berbagai sakit yang diderita Masyarakat.

Cerita pelayanan dimulai dari tanggal 4 April 1951 sejak beliau meninggalkan Biak dan pergi ke Wisselmeren.

Perjalanan beliau Maupun Pelayanan beliau di daerah Wisselmeren telah dituliskan secara rapi di Buku K . W. J . BOELEN DOKTER AAN DE WISSELMEREN"

Jumat, 15 Mei 2020

Esau Tekege, Pendiri SMP YPPK Epouto dan Asrama Epoo di Epouto

Foto Siswa-Siswi SMP YPPK Epouto dan Anak-Anak Asrama Epoo bersama Pak Guru Esau Tekege yang juga sebagai Pendiri SMP YPPK epouto dan Pendiri Asrama Epoo. photo.doc.MD

Sejarah telah mencatat bahwa Esau Tekege adalah Pendiri SMP YPPK Epouto dan Pendiri Asrama EPOO di Epouto 

EPOUTO - Dahulunya Epouto dikenali dengan julukan Kota Pendidikan Yang mempunyai SD dan SMP serta ASRAMA. Banyak orang dari  Meepago dan Lapago datang melanjutkan pendidikan di SMP YPPK Epouto. Kebanyakan Pejabat ternama di Meepago dan Lapago juga menamatkan pendidikan SMP di Epouto, akan tetapi kota pendidikan itu hilang selama 30  (tiga puluhan) tahun setelah SMP YPPK Epouto dipindahkan ke Moanemani.


Sekitar pertengahan tahun 1978, SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto yang telah berkiprah puluhan tahun, dipindahkan ke Moanemani, tetapi namanya tidak berubah hanya ditambahkan Moanemani saja karena dipindahkan. Jadi namanya adalah SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto di Moanemani, yang hingga kini masih eksis di Moanemani. 



Praktis, Epouto yang adalah salah satu daerah pewartaan misionaris Katolik, kini tak ada lagi sekolah menengah pertama (SMP) Hanya ada Sekolah Dasar (SD) selama tiga puluh tahun sehingga Anak-anak dari Epouto dan beberapa kampung sekitarnya yang hendaknya melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP, terpaksa harus "merantau" ke Moanemani, Waghete, Enarotali dan Nabire Meninggalkan kampung halamannya, anak-anak hanya bisa bertemu dengan orang tua dan familinya saat masa liburan, misalnya Natal, Paskah, dan libur besar (Juni-Agustus). 



Dalam situasi seperti itu, Esau Tekege seorang Guru Pioner yang awalnya bertugas di Ilaga (Puncak Papua) pindah ke Paniai dan bertugas di Epouto sejak tahun 2002, Beliau menjadi guru kelas di SD YPPK Epouto dan aktif mengajar di SD tersebut. 


Beliau adalah Tamatan SPG Taruna Bhakti tahun 1991 selanjutnya Beliau melanjutkan pendidikan di IPI Filial Jayapura dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 1994, selanjutnya Beliau ditugaskan di Toubai Mapiha pada Tahun 1995, dan pada awal tahun 1996 beliau dipindahkan lagi ke Ilaga. Beliau bertugas di Ilaga kurang lebih selama 7 (tujuh) tahun dan pindah lagi ke Epouto. Sampai Saat ini Beliau sedang bertugas di Epouto.

Setelah Beliau mengajar di Epouto selama 3 (tiga)  tahun di Epouto. Beliau mencoba untuk mendirikan Asrama sehingga pada tahun 2006 Beliau mendirikan Asrama dengan Fasilitas yang cukup sederhana dan diberi Nama "ASRAMA EPOO DI EPOUTO" Tempat tinggal/penghinapan para siswa/i tersebut adalah rumah peninggalan Misionaris, yang sering disebut “Pute To Owaa”.

Awalnya Asrama Epoo dibuat khusus untuk Siswa SD kelas VI, bertujuan agar giat belajar untuk persiapan menghadapi UN pada Sekolah Dasar. Angkatan pertama yang bertempat tinggal diasrama tersebut adalah angkatan 2006, berjumlah 8 (delapan) orang siswa SD YPPK Epouto. Pembina Asrama yang sering dipakai adalah Para Frater yang melaksanakan tahun karya pada Paroki Epouto. Mereka bertugas dengan penuh tanggung jawab sebagai seorang pamong Pengasuh atas tugas dipercayakan.

Namun setelah SMP YPPK Epouto berdiri kembali di Epouto, Asrama baru pun didirikan oleh pemerintah setempat. Setelah SMP YPPK Epouto semakin maju dan berkembang maka banyak siswa/I yang datang dari plosok-plosok kampung untuk mengenyam pendidikan pada SMP tersebut.

Mengingat banyak siswa/i yang datang dari luar kampung, Para pembina Asrama pun mengambil kebijakan atas persetujuan orang tua untuk menampung siswa/i SD kelas VI dan SMP.

Hingga sekarang Asrama tersebut masih menampung para muda/i suku Mee dan Migani yang membutuhkan Pendidikan.

Kerinduaan orang tua agar anak-anak mereka tidak lagi pergi bersekolah jauh, tampaknya kian terobati. Tidak bermaksud hendak memanjakan buah hati mereka, tetapi alasan mendasar adalah Epouto harus menghadirkan kembali masa kejayaan puluhan tahun silam yang kini hanya tinggal kenangan itu. 

Kenangan akan SMP yang dulu pernah terkenal di Tanah Papua, lantaran hasil didikan dari sekolah itu kini semua telah menjadi "manusia". Banyak pejabat besar yang ada sekarang, rata-rata tamatan SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto. Dan untuk menjawab kerinduan tersebut, memang bukan pekerjaan ringan tetapi Esau Tekege mulai berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan kembali SMP YPPK tersebut. Selain minimnya kontribusi aktif dari warga, juga tiadanya perhatian dari para alumni yang terkesan telah melupakan "almamaternya" begitu saja. Pergumulan inilah yang benar-benar dirasakan Esau Tekege yang selama beberapa tahun terakhir memperjuangkan hadirnya sebuah SMP di Kota tua ini. 

Esau Tekege terus Berusaha agar SMP YPPK ini hadir kembali lagi di Epouto  "Banyak pejabat daerah yang dulu tamat dari SMP YPPK Epouto. Ketika Beliau menyurat kepada mereka bahkan ketemu langsung, tapi sama sekali tidak ada respon yang baik," tapi Hal itu, bagi Esau bukan menjadi persoalan, walau mereka sudah menunjukan bukti tidak ada kepedulian. Apakah mau ingat kembali masa lalu atau tidak, entah mau jawab atau tidak. Terserah masing-masing orang. Yang pasti, selama 30 tahun pakaian seragam berwarna putih-biru itu hilang dari Epouto dan hilang dari pandangan warga Epouto jadi harus dikembalikan lagi. Atas dasar itu Esau Tekege berusaha terus-menerus berjuang selama 2 (dua) tahun untuk menghadirkan SMP YPPK epouto kembali lagi seperti dulu. Sehingga impian Esau Tekege itu terwujud. SMP YPPK Epouto kembali dibuka tahun 2008.

Sekarang dengan mudahnya orang dapat menyaksikan anak-anak berpakaian SMP sedang menuju ke sekolah. Semenjak tahun 2008, pemandangan ini bukan lagi hal baru di Epouto karena sudah ada sejak dalu tetapi hanya saja menghilang selama 30 (tiga puluh) tahun.  Ya, kini SMP YPPK Epouto telah hadir. 

Wakil Bupati Paniai, Derek Pakage, S.IP telah meresmikan sekolah ini pada hari Jumat 20 Juli 2008, bertepatan pembukaan Caping Rohani Mudika se-Dekenat Paniai. Peresmiannya ditandai dengan pengguntingan pita papan nama sekolah, juga papan nama asrama dan papan nama kantor Distrik Yatamo. "Mulai tahun ajaran 2008/2009 secara resmi telah di buka penerimaan siswa baru dan proses belajar mengajar sudah berjalan baik sejak itu," kata Pendiri SMP YPPK Epouto, Esau Tekege. 

Di tengah segala keterbatasan, Esau Tekege juga pernah mendirikan Asrama yang bernama "ASRAMA EPOO DI EPOUTO" asrama ini didirikan tahun 2005 sehingga sekolah ini dapat menampung siswa/inya di Asrama itu.  Bagi siswa-siswi yang kampung atau rumahnya jauh dari Epouto, bisa tinggal di asrama. Meski segala kebutuhan dan fasilitas asrama tersebut masih minim. bukan sekedar menampung, ada syarat-syarat bagi anak-anak yang tinggal di asrama. 

Menurut Esau Tekege, sekolah berpola asrama ini sudah sejalan dengan program pemerintah yang telah dicanangkan program Pendidikan Berpola Asrama. "Untuk mendukung Program Pemerintah, maka melalui kegiatan Musyawarah Pastoral (Muspas) I Gereja Katolik Dekanat Paniai pada Januari 2005, telah ditetapkan enam bidang pastoral, salah satunya adalah bidang pendidikan," jelasnya. Meski begitu, Esau berpendapat bahwa hasil Muspas I tersebut memang harus diikuti dengan tindakan nyata di lapangan, bukan sekadar kata-kata dan konsep belaka. "Jika berbicara mengenai Sekolah Berpola Asrama, maka bagaimana cara mewujudkan sekolah yang bermutu? Apa sumbangan dari kita untuk mewujudkan cita-cita luhur itu? Ini yang harus direnungkan bersama," tutur Pendiri ASRAMA EPOO dan Pendiri SMP YPPK Epouto ini. 

Sekolah Berpola Asrama yang bermutu, kata Esau, harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Tapi itu saja tidak cukup, sebab harus ada pembentukan sikap dan watak manusianya (anak didik). Jadi, tenaga pendamping menjadi kebutuhan paling utama dan pokok untuk mendukung Sekolah Berpola Asrama, agar out-put dari sekolah ini menjadi mampu dan siap saing di era globalisasi ini. 

Dihadirkannya SMP ini tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Selain dalam rangka mencerdaskan anak-anak bangsa sesuai dengan UUD 1945 dan membantu para generasi penerus bangsa untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang mandiri, berkepribadian, memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan berwawasan luas  juga tentunya anak-anak didik dibina secara intens agar nantinya mereka memiliki ketrampilan baik secara individu maupun kelompok dengan berdasarkan pada iman Kristiani. "Di wilayah Distrik Yatamo ada 5 (lima)  SD dan 3 (tiga) SD kecil. Anak-anak yang lulus dari beberapa SD itu bisa melanjutkan ke SMP YPPK St.Fransiskus Epouto yang sudah kita buka tahun 2008 itu," tandasnya.

Hingga kini tercatat hampir 900 lebih siswa yang menamatkan pendidikan di SMP YPPK Epouto, mereka berasal dari SD YPPK Uwebutu, SD YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto, SD Negeri Inpres Dimiya, SD Negeri Inpres Udaugi, SD Negeri Inpres Waidide, bahkan ada pula beberapa siswa dari SD YPPK Dei (Distrik Eka). Khusus tenaga pengajar, kata Esau, saat ini ada dua kelompok. Yakni Guru-guru PNS dan Guru-guru Kontrak. Guru kontrak ini diambil dari Sarjana-Sarjana yang saat ini masih menganggur. Jumlah keseluruhan tenaga pengajar sebanyak 14 orang. 

Awalnya Karena belum ada bangunan SMP maka mereka pakai ruang kelas milik SD YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto," tetapi sekarang bangunan SMP suda ada dan bangunan SMP suda lebih dari cukup. sarana pembelajaran juga cukup mendukung sehingga aktivitas belajar mengajar di SMP YPPK Epouto akan berjalan terus, pangkasnya*

---@---
Saat ini Beliau Masi setia makan kapur di kelas sebagai seorang Guru di SMP YPPK Epouto demi Anak muda Generasi Emas Papua, terlebih khusus untuk Anak-anak Yatamo. Saat ini keadaan belajar mengajar pada SMP YPPK Epouto  sedang berjalan lancar dan suda dibuka pendaftaran baru bagi siswa/i yang baru menamatkan SD bisa mendaftar di sana. Esau Tekege dan Alam Tage Menunggumu*



AdminMD

Rabu, 06 Mei 2020

The TPNPB News: Pernyataan Kodap Ngalum Kupel

Anggota TPNPB Ngalum Kupel Pegunungan Bintang 

KOMANDO NASIONAL (KOMNAS) TPNPB Daerah Pertahanan Kodap  Ngalum Kupel Pengunungan Bintang Papua.

PERNYATAN SIKAP PANGLIMA  DAN WAKIL PANGLIMA SERTA  SELURUH PRAJURIT TPNPB-OPM KODAP NGALUM KULPEL.

Kami Tentara Pembebasa Nasional Papua Barat  Dengan Tegas menyatakan bahwa:

1. Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI segera hentikan Operasih Militer  di  24 Distrik  dan 277 Kampung di  Kabupaten Peggunungan Bintang Papua

2. Pasukan keamanan Indonesia TNI-POLRI  Datang untuk Melindungi  dan Mengayomi  Masyarakat Pegunungan bintang bukan datang untuk Membunuh Masyarakat, Maka Kami  Pimpinan militer TPNPB-OPM berharap Pasukan TNI-POLRI Segera berhenti Operasi militer  di Pemukiman warga sipil karena mereka sedang ketakutan dan trauma.

3.  Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI perlu ketahui bahwa Kami Pasukan TPNPB-OPM  Tidak pernah Mengganggu Masyarakat  Non Papua yang ada di Wilayah Operasih kami, yaitu Wilayah Pengunungan bintang Papua.

4. Kami Pimpinan dan  Pasukan  TPNPB-OPM tetap  Melindungi Masyarakat  kami yang berada di Peggunungan Bintang, baik itu Masyarakat Non Papua  pendatang maupun Masyarakat lokal atau masyarakat asli Papua. TPNPB-OPM tetap akan melindungi Warga sipil Non militer dalam perang nanti. Apabila Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI mengganggu Masyarakat peggunungan bintang maka Kami akan lepaskan  leluhur kami orang  Aplim Apom, mereka  Akan Menutupi Muka bumi Peggunungan Bintang Dengan  Awan dan Pesawat  model  kecil Maupun besar  tidak akan keluar Masuk di Pegunungan Bintang.

5. Kami pimpinan Militer TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel mengikuti beberapa bulan belakangan ini seluruh Belahan Dunia dan  Pemerintah Indonesia alias Pemerintah Pusat Jakarta  melalui Pemerintah Propinsi Papua dan Propinsi  Papua Barat Secara Resmi seruhkan di  seluruh Kabupaten kota   di Tanah Papua  Untuk lockdown Sementara waktu  Karena covid 19, namun kenyataannya  Sampai  pada hari ini tanggal 4-6  Mei 2020  Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI sedang melakukan  pengejaran terhadap Pasukan  TPNPB-OPM Dengan jumlah sebanyak 180  Personil Pasukan TNI-POLRI  Untuk Melakukan pengejaran Terhadap Tentara pembebasan Nasional Papua Barat di peggunungan bintang.

6.  Sesuai Deklarasi perang TPNPB KOMANDO NASIONAL Komnas TPNPB- 33 Kodap Se Tanah Papua Untuk Revolusi Tahapan  Kami pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel sampaikan kepada Pemerintah Indonesia melalui TNI-POLRI Kami akan Lawan dengan senjata 11 Pucuk yang kami sudah rebut itu kami akan lawan sampai Papua Merdeka Sendiri barulah perang Kami akan berhenti.

Demikian Pernyataan Resmi Ini kami buat untuk menjadi perhatian, Baik  Pasukan Musuh TNI-POLRI maupun Pasukan TPNPB-OPM untuk lindungi Rakyat non militer, dan Perang tetap jalan terus sampai Dunia kiamat.

Pegunungan bintang, 6 Mei 2020.
Yang Mengeluarkan Pernyataan Resmi.

Brijen LAMEK TABLO
===================
Panglima Kodap Ngalum Kupel.


TEMKONKI UOPDANA.
====================
Komadan Operasih Kodap Ngalum Kupel.

Laporan langsung dari lapangan secara tertulis Awak Media The TPNPB News.


Sumber: Page Facebook The TPNPB News
Admin MD

Senin, 20 April 2020

The TPNPB News : Pernyataan Sikap Panglima TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel

Lamek A Taplo Panglima Kodap Ngalum Kulpel Bersama Anggota TPNPB Ngalum Kulpel. Photo.Doc.TPNPB

"PERYATAAN SIKAP Panglima TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel Pegunungan Bintang Di bawah Pimpinan Panglima Brijen Lamek Taplo dan Komandan Operasi Kodap Ngalum Temkonki Uopmabin."

Pada  Tanggal  19  April  2020, kami Pimpinan Militer TPNPB-OPM  Ngalum Kupel  Menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Pengunungan Bintang Bahwa:

Pemerintah  kabupaten Pegunungan Bintang membentuk tim Negosiasi terkait  Pengembalian  11 Pujuk Senjata Milik TNI yang pernah di ambil oleh Pasukan TPNPB-OPM dari dalam Hellycopter tahun 2019 yang silam.

Komadan Batalion Meme Nason Mimin  mengatakan, Secara Aturan Militer TPNPB-OPM  Kami sudah menyerahkan kepada pimpinan Kami  TPNPB-OPM  Panglima  LAMEK TAPLO dan  wakil panglima ENOS ALWOLMABIN di Markas Kodap Ngalum Kupel.

Maka pimpinan Tertinggi daerah Dalam tubuh Militer TPNPB-OPM  ngalum kupel sudah  Melaporkan kepada Panglima Pusat  Jenderal Gen Goliat Tabuni dan Kepalah stap umum Tuan  Teryanus  Satto melalui Juru bicara Komnas TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom maka hal tersebut sudah di umumkan di seluruh dunia.

Maka Senjata tersebut sudah jadi milik Aset TPNPB -OPM maka tidak akan mengembalikan kepada Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Pengunungan Bintang itu tidak mungkin tutur Komadan Batalion Meme Nason Mimin Kepada Awak Media The-TPNPBNEWS melalui laporan tertulisnya.

Kami pimpinan  TPNPB-OPM Kembalikan senjata ke tangan TNi POLRI Itu punya sejarah Pahit Yang pernah Alami Di tahun Yang silam di kabupaten peggunungan Bintang.

Saya sebagai pimpinan batalion Meme Mengaskan Bahwa Senjata Sudah Milik kami TPNPB OPM Maka jangan Lagi Membuat Tim lalu Datang Menawarkan Kami. Sudah Cukup  Upayah Untuk Pengembalian Dari TIM Negosiasi Dari Bupati  tim yang  ke satu  sampai dengan  tim Yang ke Sepuluh  tidak membuahkan hasil, Maka Kedepan jangan Datang lagi terkait hal ini.

Kami  Pimpinan TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemerintah  Daerah kabupaten Pengunungan bintang  Segera hentikan Pembentukan Tim untuk negosiasi dengan pihak Kami TPNPB-OPM  untuk mengembalikan 11 Pucuk Senjata Milik TNI yang Kami TPNPB-OPM sudah dapat dari Hellycopter Kami tidak akan mengembalikan SENJATA tersebut namun 
Kami akan melawan Pemerintah Indonesia melalui TNI-POLRI dengan senjata api yang kami miliki ini.

2. Kami pimpinan Militer TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel Menyampaikan kepada Pemerintah daerah Kabupaten Pengunungan Bintang Segerah hentikan Menggunakan Tameng untuk Warga Sipil, Kepala Suku Kepala Kampung Toko Gereja,Toko Masyarakat dan Toko Pemuda untuk negosiasi dengan Kami pimpinan TPNPB-OPM dalam Rangka Pengembalian 11 Pucuk Senjata tersebut siapapun yang akan menjadi Negosiator dan Mata-mata dari orang lokal Kami akan tembak .

3. Jika kalau Pemerintah Indonesia melalui TNI-POLRI mau negoisasi dengan Kami TPNPB-OPM maka silakan  Datang saja kami selalu siap menunggu kedatangan Pasukan TNI-POLRI  di markas kami.

4. Kami pimpinan TPNPB Kodap Ngalum Kupel sampaikan kepada Masyarakat Oksibil siapapun yang menjadi Mata-mata dari Pasukan TNI-POLRI kami siap menembak.

Demikian laporan Pernyataan Resmi dari
Piminan TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel

Pengbin Oksibil 19 April 2020.

LAMEK TAPLO
Panglima Kodap Ngalum Kupel.

TEMKONKI UOPDANA.
Komadan Operasih Kodap Ngalum Kupel.


Sumber: Page Facebook The TPNPB News
Admin  : MD

Minggu, 19 April 2020

The TPNPBNews: Update Info Perang di Derakma Ndugama

Brigjen Egiyanus Kogoya Bersama Pamne Kogoya dan Kawan-kawannya - PhotoDoc.TPNPB

Hari ini tanggal 18 April 2020  Jam 3.34 WP , Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai Perlawanan terhadap pasukan keamanan Indonesia TNI-POLRI.

Pasukan TPNPB-OPM telah melakukan baku tembak dengan Pasukan Keamanan Indonesia melalui TNI-POLRI di Distrik Keneyam Kabupaten Nduga Papua pada hari Jumat 17 April 2020 Jam 3.15WP sampai dengan jam 4.03WP di Muara kali Keneyam dan kali  Min di Kampung Masonggorak Alguru.

Pada tanggal 17 April 2020 Jam 12.30WP Kontak Kembali terjadi Senjata lagi di Distrik Derakma/Mugi. Kabupaten Nduga antara pasukan TPNPB-OPM dan  keamanan Indonesia TNI-POLRI.

Dalam Kontak Senjata tersebut di laporkan langsung oleh Komadan Perang Lapangan  Jelas Perek-Perek Kogeya melaporkan bahwa:
Baku tembak terjadi di Halaman Gereja Kingmi Sion  Ujung bandar udara  lapangan terbang  Derakma/Mugi, Dalam kontak Senjata tersebut Kami sudah menembak mati seorang Pasukan TNI-POLRI berkulit Hitam Asli Papua.

Kami berusaha Mundur namun Almarhum terlalu maju ke depan kami jadi kami tetap tembak sehingga Mayat korban tewas sudah di Evakuasi melalui Hellicopter hari ini tutur Yelas Perek-Perek Kogeya.

Semua laporan hari ini di laporkan langsung oleh Panglima Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya kepada Awak Media The-TPNPBNews melalui telepon selulernya dari Ndugama. Egianus Kogeya membenarkan semua kejadian itu.

Panglima Kodap III Ndugama juga akui Pasukan TNI-POLRI yang bertugas di Derakma saat ini Mereka sangat kesulitan, karena Kami Pasukan TPNPB-OPM sudah menguasai semua jalur, mereka hanya berharap dari Hellycopter saja,  tetapi kami akan tetap tembak, tuturnya.

Demikian laporan langsung dari panglima Kodap III Ndugama.


Brigjen EGIANUS KOGEYA
Panglima Kodap III Ndugama.

Briggader PEMNE KOGEYA
Komadan Operasih Kodap III Ndugama.

Laporan  dari Awak Media The TPNPB News.

Sumber: Page Facebook The TPNPB News
Admin  : MD


Selasa, 14 April 2020

TheTPNPBNews : TNI-POLRI Menembak Mati Dua Warga Sipil di Kuala Kencana Timika

Foto kedua korban dan Alat Berburu yang dikira Ak 47 dan S 16. doc.TPNPB
Indonesian security forces killed two Young native Papuan civilian at Kuala Kencana on 13 April 2020.

AKIBAT SALAH TARGET, PENEMBAKAN TERHADAP MILITER TPNPB-OPM DI KUALA KENCANA TIMIKA DAN JUGA TARGET GENOCIDA BAGI BANGSA PAPUA. TNI-POLRI TELAH MENEMBAK MATI DUA PEMUDA YANG BERSTATUS WARGA SIPIL SAAT HENDAK BERBURU.

Identitas Korban Penembakan:

1. Pertama:
Nama        : Eren Berari
Umur        : 20 Tahun
Asal Suku : Seruai (Dai)
Alamat      : Timika Papua

2. Kedua:
Nama        : Ronny Wandik
Umur        : 23 Tahun
Asal Suku : Damal
Alamat      : Timika Papua

Kronologis

Pada Hari senin (13/04/2020) sekitar jam 07.00 Malam waktu Papua, Tepatnya di Mill 34 Kuala kencana Area PT.FI terjadi penembakan terhadap dua Orang Warga sipil Papua.

GUSBY WAKER Komandan Operasi Kodap VIII Kemabu Intan Jaya membantah pernyataan Aparat TNI-POLRI yang menyebut bawah  kami telah menembak mati dua orang anggota TPNPB, itu tidak benar, Katanya.

Kami tidak keluar dari markas kami, pasukan saya semua ada di markas dan kami semua aman-aman saja.

Yang ditembak mati itu Mereka adalah masyarakat sipil, Orang Asli Papua yang berdomisili di Timika Papua. Mereka berdua di tembak ketiga mencari ikan menggunakan senapan molo di Areal Perusahaan PT.Freeport Indonesia di Kuala kencana.

Mereka di bunuh oleh pihak aparat TNI-POLRI yang bertugas di wilayah Kuala kencana yang menjaga seluruh warga Kuala kencana dan aset perusahaan Milik Amerika serikat AS di Kuala kencana.

Target pihak aparat TNI-POLRI mengendap di hutan adalah Militer TPNPB Yang masuk mengganggu Area perusahaan di Kuala kencana, namun Pihak Aparat salah menembak terhadap warga sipil Papua yang berdomisili di Area Kuala kencana.

Ini Tindakan militer Indonesia TNI-POLRI yang tidak profesional dalam operasi militer di Papua. Operasi Militer malah memberikan ancaman serius kepada warga sipil yang ada di Timika.

Laporan Resmi Oleh awak media The TPNPB News

Sumber: Page Facebook The TPNPB News
Admin  : MD

Senin, 13 April 2020

Menyikapi dan Menanggapi Pernyataan Jubir Satgas Covid-19 Papua

Photo doc.Tkg

Dalam video berdurasi 1,58 menit di TV Noken Live tanggak 11 april 2020, yang mana saat ini sedang viral di Media Sosial. Dalam Video itu Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Papua Silvanus Sumule mengemukakan Bahwa "SUDA ADA PENULAR LOKAL DI PAPUA dan SAAT  INI SUDA ADA 3 PASIEN OAP YANG TERPAPAR Covid-19"

Ya, Kami akui, suda ada 67 kasus di Provinsi Papua diantaranya ada 3 Orang Asli Papua yang terpapar covid-19 dengan kondisi sakit ringan dan sedang dirawat di RS setempat. Ya benar, Tapi Saya Pribadi tidak setuju 100% dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Beliau tentang "Penularan Lokal di Papua", Beliau harus klarifikasi kembali soal Pernyataan Penularan Lokal di Provinsi Papua itu.

Pada mulanya covid-19 masuk di Negara Indonesia pada tanggal 02 Maret 2020 dan bersarang di daerah Jawa lalu menyebar ke bagian Indonesia Tengah. Manado salah satu Daerah pandemi covid-19 yang suda menjadi Darurat saat ini. Saat itu Papua Masih aman-aman saja tanpa ada Pasien Positif covid-19. Selang beberapa minggu kemudian Satgas Covid-19 Papua, melalui siaran Pers 25 maret 2020 mengumumkan adanya 7 orang Pasien Positif covid-19 di Provinsi Papua.

Melihat hal itu Pemerintah dibawa payung Forkopimda mengambil kebijakan untuk  melakukan Lockdown Bandara dan Pelabuhan di seluruh Provinsi Papua. Sehingga Lockdown terlaksana dengan baik.

Tetapi sampai saat ini Kasus di Provinsi Papua semakin hari semakin meningkat. Data hari ini per 13 april 2020 suda disebutkan adanya 67 kasus positif covid-19, diantaranya 15 orang Sembuh dan 7 orang Meninggal.

Dalam 67 Kasus ini, Jubir Satgas Covid Papua Silvanus Sumule menyebutkan bahwa suda ada 3 pasien Orang Asli Papua. 1 orang di Kabupaten Merauke dan 2 orang di Kota Jayapura. Tiga orang OAP suda terpapar covid-19 maka itu jangan keluar rumah, Masyarakat berhati-hati dan tetap melaksanakan Perintah Pemerintah dengan baik. Pesannya dalam video singkat itu.

Selain itu Jubir Satgas Covid juga menyebutkan bahwa suda adanya Penularan Lokal di Provinsi Papua. kita Garis bawahi kata Penularan Lokal di Papua ini.

Saya Pribadi tidak setuju dengan Pernyataan Beliau  diatas. Itu pernyataan yang sangat keliru dan harus di klarifikasi kembali, Sebab Tanpa Penularan yang dibawa datang dari luar Papua seperti daerah Pandemi Covid Jakarta dan Manado mana mungkin Masyarakat Papua terpapar Covid-19. Mana ada Masyarakat Papua bisa terpapar kalau itu Virus tidak dibawa datang dari luar Papua.

Dia kira itu Virus bisa tercipta di Papua ka? Dia kira Papua ini bisa ciptakan penyakit/virus ka? Dia kira tanpa dibawa datang dari luar Papua, masyarakat Papua bisa terpapa virus itu ka?  Atau apa yg merasuki dia sehingga dia bisa bilang kalo ada penularan Lokal. Suda jelas-jelas virus ini datang dari arah Barat bukan dari Timur.

Saya tegaskan, Jubir Satgas Covid Papua Jangan beri Lebel Penularan Lokal karena awalnya di Papua tidak ada covid-19. Itu virus mereka  bawa datang dari luar Papua sana. Mereka bawa datang dari daerah Pandemi yang sekarang lagi Darurat.

Lockdown bukan menjadi alasan untuk memberikan Lebel Penularan  Lokal di Papua, Sebab sebelum Lockdown Virus Corona suda ada di Papua. Maka itu sekali lagi Saya Tegaskan bahwa Jubir Covid-19 jangan beri Lebel Penularan Lokal di Papua.

Semoga Beliau klarifisaki ulang Pernyataan Penularan Lokal di Papua itu. Mana ada orang Papua bisa terpapar Covid-19 kalau tidak dibawa datang dari luar Papua sana. Asal ngomong saja Jubir Satgas Covid-19 ini*

Admin MD

Sabtu, 11 April 2020

The TPNPB News: Pasukan TPNPB Menembak Mati 2 Anggota Brimob

Foto salah Anggota Brimob yang tertembak dan Mobil patroli milik PT FI yang ditembak oleh TPNPB. Photo doc.TPNPB

"After  Indonesian government rejected a ceasefire call by TPNPB OPM, Indonesian forces conducting a massive operation againts TPNPB troops which was resulted 1 civilian and 2 liberation fighters of TPNPB killed by TNI. And today two Indonesian mobile unit forces was killed by TPNPB forces."
TPNPB said Indonesia was absolutely failed implement a ceasefire policy who recently announced by U.N. General Secretary, Mr Guteres.

TIMIKA - Komandan Operasi Kodap Intan Jaya, Gusby waker melaporkan bahwa, hari ini tanggal 11/04/2020. 8:11 waktu lokal terjadi kontak senjata.
Kami berhasil tembak kendaraan patroli milik PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan nomor lambung 01-5223 yang di operasikan Satgas Amole, pada hari ini Sabtu (11/4).  Kami TPNPB yang ditembak  di Mile Post (MP) 61, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Kami Pasukan TPNPB juga berhasil  menembak mati dua orang BRIMOB dan yang lain Luka-luka.
Sementara kontak senjata di banti belum ada laporan korban anggota TNI, pasukan kami TPNPB tidak ada yang korban. Kami akan laporkan detail setelah kami cek.

Kami lakukan penembakan karena TNI/POLRI tidak dengar apa yang kami sampaikan, maka kami harus lakukan pembalasan.

Penyerangan INI adalah pembalasan atas Pasukan Keamanan Indonesia telah tembak dua anggota TPNPB, Dan satu warga sipil. Kami balas lebih Dari tiga, dan serangan jalan terus sampai Papua merdeka. Kata Gusby Waker dalam laporan nya pada hari ini tanggal 11 April 2020, pukul 9 malam waktu Papua.

Kami lakukan penembakan, karena TNI/POLRI tidak dengar apa yang kami sampaikan yakni " gencetan senjata"  maka kami harus lakukan pembalasan setelah TNI tembak mati anggota kami TPNPB.

Negara Indonesia tidak taati kebijakan gencatan senjata di umumkan oleh Sekjen PBB,  jadi PBB harus adili Negara Indonesia yang melangar ini.

Laporan INI merupakan laporan resmi TPNPB dibawah Pimpinan Panglima Tinggi  Gen Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Lekagak Telenggeng bertanggungjawab atas serangan INI.

Admin The TPNPBNews.

Sumber: Halaman Facebook The TPNPB Nesw
Posting : Tanggal 11 April 2020

Minggu, 05 April 2020

Perlu dilakukan Sosialisasi Terhadap Masyarakat Mee tentang Covid-19

Posko satgas Covid-19 di KM 100 jl. Trans Nabire Paniai. MDphoto

Pemerintah Daerah Meeuwo Bupati,  DPRD dan Satgas covid-19 sudah mengambil Kebijakan untuk mencegah covid-19 dengan melakukan masa Karantina 14 hari tetap dirumah, tetapi masyarakat mengindahkan Kebijakan Pemerintah tersebut, karena:

1. Masyarakat belum punya kesadaran ttg bahayanya covid-19 ini dikarenakan Masyarakat belum tau pasti seperti apa covid-19 itu dan ganasnya covid-19 itu. Oleh karena itu, perlu ada Sosialisasi dari Dinas Kesehatan ttg bahayanya covid-19 ini. Selain itu Para Pengguna Sosial Media yang suda mengetahui ttg bahayanya covid-19 ini, perlu melakukan Sosialisasi juga, minimal terhadap Keluarga dan Kerabat terdekat, karena Nyatanya masih banyak masyarakat yang mondar-mandir di jalan raya dlm Kota, maupun Jalan Trans Wadou-Miyou, masih banyak Masyarakat  juga yang melakukan perkumpulan dalam jumlah besar, banyak orang masih main Togel juga dll.

2. Masyarakat suda sering  menghadapi Masalah. Diantaranya Masalah HIV-AIDS dan wabah Penyakit lain hingga memakan Korban Jiwa yang besar sehingga Masyarakat beranggapan biasa saja. Selain itu di beberapa Daerah Meeuwo pernah terjadi pembunuhan brutal yg dilakukan oleh TNI/POLRI dll sehingga pandangan Masyarakat terhadap covid-19 ini juga biasa-biasa sj karena suda biasa menghadapi Masalah Kematian orang dalam jumlah besar, sehingga masyarakat tidak meremehkan covid-19 ini juga. Suda tidak Asing lagi di hadapan Masyarakat.

Sehingga Masyarakat tidak loyal dengan apa yang suda ditetapkan oleh Pemerintah. Fakta di lapangan sebagian besar Masyarakat beranggapan bahwa covid-19 hanya menyerang Iyowoya dan Kaki Tangannya. Perlu diketahui bahwa,  covid-19 tidak memilih-milih orang dan tidak memandang Golongan, Perempuan, Laki-laki, Kecil dan Besar, Tua ataupun Muda.

Oleh karena itu, Masyarakat  Perlu mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, dan Perlu ada Kesadaran dari Masyarakat Meeuwo sendiri untuk mewaspadai Virus ini karena covid-19 tidak memandang Ras, Suku dan Bangsa. Covid-19 memang Virus yang sangat Berbahaya dan Mematikan.

Terimakasih 🙏

Selasa, 24 Maret 2020

The TPNPB News: TPNPB Ngalum Kulpel Tembak Pesawat ATR Milik TNI dan Tembak Dua Anggota TNI

Mayjen Lamek A Taplo bersama Anggotanya. photo Doc TPNPB-OPM

OKSIBIL 23/03/2020. Pagi  jam 08.50WP hari ini  pasukan TPNPB ngalum kupel menembak Pesawat ATR milik militer TNI, di bandara Udara Oksibil Pegunungan bintang .

Pesawat ATR tersebut  tidak bisa terbang kembali, masih parkir di bandara Oksibil karena tertembak. Setelah pendropan pasukan militer TNI/ POLRI dua kali di Oksibil, berhasil di lumpuhkan oleh pasukan elit TPNPB di Pegunungan Bintang.

Pesawat ATR yang ditembak oleh TPNPB Ngalum kulpel
photo doc. TPNPB OPM

Kata panglima kodap ngalum kupel lamek taplo, melaporkan kepada awak media THE TPNPBNews, saya sebagai pimpinan kami bertangung jawab.
Lanjut, dia menambahkan bahwa umur TPNPB sudah dewasa, tanggal 26 maret 1973 - 26 maret 2020, berarti sudah dewasa, 47 tahun. Maka kami sudah siap untuk melawan indonesia sampai kami merdeka.

Setelah berhasil menembak pesawat TNI, Terjadi baku tembak secara brutal di Jl. Yapi Oksibil sore jam 05:30, menjelang malam hari antara TPNPB dengan TNI.

Keadaan baku tembak secara brutal antara TNI dan TPNPB.
 Photo doc. TPNPB OPM

Dilaporkan pihak TPNPB tidak ada korban maupun kenah luka-luka dan korban di pihak TNI yakni dua anggota kenah peluruh dan satu orang mati di tempat dan yang satu dalam keadaan kritis.

Panglima ngalum kupel, pegunggan bintang, Brijen LAMEK TAPLO, mengatakan bahwa tadi pagi saya sudah bilang kami sudah siap melawan TNI/POLRI. Kami sudah melumpuhkan dua anggota TNI satu mati tewas, dan satu kritis. Untuk digaris bawahi  bahwa "kami tidak akan pernah mundur" tutupnya.

Awak media THE TPNPBNews berhasil menghubungi , Komandan Operasi TPNPB, Mayjèn LEKAGAK TELENGGEN, katanya saya bertanggungjawab atas tertembaknya pesawat TNI ATR dan korban penembaka anggota TNI di pegununggan bintang.


Admin The TPNPB News.

Selasa, 09 Februari 2016

Orang Papua Tidak membutuhkan EKSPEDISI NKRI PAPUA BARAT

Orang Papua Tidak membutuhkan EKSPEDISI NKRI PAPUA BARAT

Jakarata, 9 Februari 2016 didepan Kantor KEPRESIDENAN RI yang katanya Kantor SUCI (jangankan masuk, Berdiri disampingnya saja tdk diperbolehkan) kami berteriak menyampaikan keganjalan dihati kami; selagi demokrasi masih bisa bernafas Legah.!

Di tengah Hujan Lebah yang mengguyur kota pusat kolonial jakarta, ada seuntai kata yang dilepaskan anak-anak yang rindu hidup di pandang sebagai Manusia yang bermartabat.

Ditengah Hujan yang lebat, ada setetes air mata kesedihan. Kami berteriak, Kami menangis; kemana lagi kami harus berlindung, Kepada siapa lagi kami harus mengadu. Seakan semua diam tak ada suara.! Itulah yg kami rasakan.

Orang Papua Tidak membutuhkan EKSPEDISI NKRI PAPUA BARAT, EKSPEDISI NKRI KE PAPUA BARAT sangat Berbau Militerisme dengan tendensi mengeruk SDA PAPUA.!! itulah alasan kenapa hari ini kami ada dijalan yg kesekian kali. 1200 Personil yang terdiri dari 678 Personil TNI/POLRI dan 530 Personil Sipil itu yg akan diberangkatkan kepapua dengan tugas MENDATA DAN MEMETAKAN KEKAYAAN ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) SERTA MENDETEKSI BERBAGAI PERSOALAN YANG ADA DIWILAYAH PAPUA BARAT. yang menjadi pertanyaan kami,; " kalau benar ini berbicara soal penelitian, Kenapa Harus jumlah Personil TNI/POLRI yang lebih mendominasi".? Sejak kapan TNI/POLRI BISA JADI PENELITI.

Ini yang orang bilang PELAYANAN GOBLOK, kita Pesan lain, mereka kasih lain.!! Kita patut tanyakan eksistesi pelayanan seperti bgni.! Serius k trad, Bangsaatt.

Teringat kejadian yang menyayat Hati kami Bangsa Papua yaitu Kematian 66 bayi dan balita di Nduga. Sungguh sakit, generasi papua yang malang..!

Tak ada 1 pun perhatian penuh serta keseriusan yang ditunjukan oleh Pemerinta RI. Disaaat kami Butuh obat, mereka tdk berikan.

Disaat kami Butuh Dokter, tak kunjung datang.
Disaat kami Butuh Makan, pun tak diberikan.
Kalian anggap kami apa, itu pertanyaan yang muncul dibenak pikiran kami bangsa Papua.!!
Kami menyesal, Kenapa BUKAN DOKTER, OBAT DAN MAKANAN SERTA GURU YANG BERKUALITAS DAN BERKOPOTEN YANG di kirim dalam EKSPEDISI NKRI KE PAPUA BARAT, Kenapa Harus TNI/POLRI DAN SEBAGAINYA.! Lagi-lagi TNI/POLRI, KAMI SUDAH MUAK.!!!
Dalam aksi yang nerlangsung sekitat 2 jam, dengan situasi yang kurang bersahat karen Hujan deras mengguyur kota kolonial jakarta, ada beberapa pernyataan sikap yang kami buat, Diantaranya: kami MENOLAK DAN MENGUTUK misi yang diprakarsai oleh Mentri Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK) Puan maharani yang mengirim TEAM EKSPEDISI NKRI KE PAPUA BARAT Dan Kami Menuntut kepada Presiden Jokowi, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan, dan Panglima TNI untuk segela membatalkan Ekspedisi NKRI ke Papua Barat serta jangan adalagi eskpedisi-ekspedisi lain ke Tanah Papua.! karena ini sangat berdampak Negatif Bagi Kelangsungan hidup Masyarakat Papua pada umumnya.!

Hormat kami.!!
KELOMPOK MASYARAKAT SIPIL TOLAK EKSPEDISI NKRI PAPUA BARAT!!
Salam hormat buat kawan* solidaritas, yang dimana sudah mau hujan-hujanan bersama kami dan memberikan pernyataan Siap mendukung Mahasiswa Papua dalam Hal menegakan Kebenaran di Tanah Papua. Hormat dibri kepada:
- Front Mahasiswa Nasional (FMN).
- Federasi Mahasiswa Kerakyatan (FMK).
- Federasi Serikan Buruh Indonesia (FSBI).
- Indonesia Tampa Militerisme. (ITM).
- Urban Poor Consortion (UPC).
- Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK).
- Kongederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI).

Vicky Tebay
Penulis adalah Mahasiswa Papua yang sedang mengenyam pendidikan di DKI jakarta

Kamis, 07 Januari 2016

Bebas satu hari untuk penjara seumur Hidup


Tn.Filep Karma

Jayapura MD- Filep Karma, yang divonis hukuman penjara selama 15 tahun karena menaikkan bendera Bintang Kejora dan berbicara dalam pawai prokemerdekaan Papua pada 2004 lalu, bebas dari Penjara Abepura pada Kamis (19/11).


Jayapura MD- Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Teguh Pudji Raharjo, mengatakan ia mengetahui Filep Karma telah dibebaskan. Namun, dia mengaku belum mencium gelagat bahwa Filep akan kembali memimpin gerakan kemerdekaan Papua.

Meski demikian, dia mengindikasikan bahwa Filep akan terus mendapat pengawasan.
“Kalau memang melanggar norma dan aturan yang sudah ditentukan, ya pasti itu akan berurusan dengan hukum dan polisi tidak akan tinggal diam. Kita akan selalu memonitor perkembangan dan situasi yang ada,” kata Teguh kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Tolak grasi

Berbicara kepada BBC Indonesia dalam wawancara pertamanya sejak dibebaskan, ia mengatakan sangat kaget saat diberi tahu bahwa ia akan dibebaskan lebih awal mengingat dia baru menjalani 11 tahun dari 15 tahun vonis penjara.

Filep Karma dijemput ketika tiba di lapangan museum waena dengan jel-jel papua merdeka


Meski telah bebas dari penjara, Filep Karma mengatakan masih terkurung dalam negara Indonesia dengan aturan-aturannya yang disebut diskriminatif dan rasialis. Lebih jauh, dia berpesan kepada Presiden Jokowi untuk mencabut semua aturan yang melarang warga Papua menyerukan kemerdekaan Papua.


“Kemudian (pemerintah Indonesia) membiayai pemilihan umum memilih anggota parlemen nasional Papua. Membiayai orang Papua untuk mengadakan pelaksanaan kongres penyusun undang-undang negara Republik Papua Barat. Lalu, membiayai pemilihan umum presiden Papua Barat. Setelah semua siap, menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah Papua Barat. Indonesia bisa pulang dengan kepala tegak, dada dibusungkan. Kami, orang Papua, akan mengakui ‘Memang benar, dulu Indonesia jahat tapi Indonesia sadar akan kesalahannya dan berbuat baik untuk orang Papua’,” papar Filep.


Dalam berbagai kesempatan, pemerintah Indonesia menegaskan kemerdekaan bagi Papua bukan opsi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkata bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia dan pemerintah memusatkan diri pada pembangunan.

***Koteka Son***

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *