Senin, 24 Agustus 2020

Peradaban Gereja Katolik Diyai, Tahun 50an, 1969 dan 2000

1. Keadaan Gereja Katolik Paroki Diyai Tahun 50an sampai awal Tahun 60an

doc.Stichting Papua Erfgoed's - Pro.album4flim2-178-007 Bouw kerk Dijai / Diyai

Foto Pertama ini  diabadikan sekitar Tahun 50an oleh para Misionaris yang bertugas di daerah Wisselmeren Meeuwo. 

pada foto ini Cukup Terlihat jelas bahwa "Pogouya" sebagai lokasi pembangunan Gereja Masih kosong, akan tetapi Lokasi Gereja yang kosong itu tidak menandakan bahwa Gerejanya pun Kosong. Dibagian ujung atas terlihat sebuah bangunan sederhana, Itulah Gereja Katolik Diyai saat itu.

Pada tahun 50an sampai awal tahun 60an Keadaan Bangunan Geraja Katolik Paroki Diyai Masi Memakai Alang-Alang di Atapnya dan Lokasi Pembangunan Gereja Baru masih terlihat Kosong.

Setiap hari minggu Umat Katolik Paroki Diyai beribadah di Gereja Sederhana itu.


2. Keadaan Gereja Katolik Paroki Diyai Tahun 1969 

doc.Stichting Papua Erfgoed's - Pro.album4film321-021 Diyai: kerk - Foto:Jos Donkers

Foto Kedua Merupakan Foto Gereja Diyai baru dibangun yang diabadikan pada Tahun 1969 oleh seorang Misionaris Asal Belanda, Beliau adalah Jos Donkers Ofm. Beliau sebagai Pastor Ofm juga sebagai Photografer. Beliau banyak Mengabadikan Foto-Foto Tempo dulu di Seluruh Wisselmeren Meepago dan Lapago.

Pada Foto kedua ini terlihat Keadaan Gereja Katolik Paroki Diyai yang baru dibangun oleh Tukang Orang Mee Sendiri dan dibantu oleh Para Muda/i Paroki Diyai. Tukang-tukang Orang Mee itu didik oleh para  Misionaris, Salah satunya (Alm. Bobii Tukang).

doc.Stichting Papua Erfgoed's - pro.Album.IrianJaya1.-69-016 - Tukang Orang Mee

Bahan bangunan Gereja berupa Pondasi, Papan, Balok dan Las ini dikumpulkan oleh Umat Paroki Diyai Sendiri. Umat Paroki Diyai sangat bersemangat dan bergotong royong Dalam proses pengumpulan bahan bangunan hingga pendropan Bahan bangunan di Pagouya sebagai lokasi pembangunan Gereja.

doc.Stichting Papua Erfgoed's - Umat Paroki Diyai sedang bergotong Royong memikul Pondasi Gereja untuk diantarkan ke lokasi pembangunan Gereja di Pagouya.

Gereja Diyai yang baru di bangun pada tahun 1969 itu Atapnya Memakai Seng dan memakai Cet Coklat Kuning. Dimanakah umat Paroki diyai mendapatkan Seng dan Cet?

Berkat Pastor Tettero, yang saat itu bertugas sebagai Pastor Diyai menyurat untuk meminta bantuan sehingga Cet dan seng ini di drop dari biak dan Kokonau memakai pesawat Cesna milik misionaris, Setelah Pastor Carel yang bertugas di Kamu mengumpulkan berbagai alat-alat kebutuhan Misionaris di Belanda.

Pada tahun yang sama juga, para misionaris di wisselmeren Meeuwo pernah melakukan pendropan alat-alat lainnya, setelah itu dibagikan kepada Masyarakat Wisselmeren Meeuwo.


3.Keadaan Gereja Katolik Paroki Diyai Tahun 2000

Doc.kiki van bilsel - Bangunan Gereja Diyai Tahun 2000

Foto ketiga diabadikan pada tahun 2000 setelah Kiki van Bilsel yang merupakan paman dari Pastor tettero ini datang mengunjungi Paroki diyai.

Keadaan Gereja Katolik Paroki Diyai pada tahun 2000 ini tidak jauh beda dengan bangunan Gereja yang didirikan pada tahun 1969 itu. Hanya saja ada sedikit rehabilitas dan di perbesar.

Bagian kiri dan kanan Altar di tambahkan bangunan lagi sehingga Gereja ini terlihat seperti Kayu Salib. 

Dengan demikian Sampai saat ini Keadaan Gereja Katolik Paroki Diyai Masi Seperti Ini dan Setiap hari minggu umat Paroki Diyai melaksanakan Misa di Gereja ini. Kegiatan keagamaan lainnya biasa dilaksanakan di Aula yang didirikan pada tahun 2016 saat Muspas Mee.


Penulis : Parex Tekege

Sumber foto: doc.Stichting Papua Erfgoed's - Pro.album4flim2-178-007 Bowkerk Dijai / Diyai, pro.Album.IrianJaya-1-69-016, Pro.album4film321-021 Diaikerk dan Kiki van Bilsen gereja di Diyai thn 2000.

2 komentar:

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *