Kamis, 07 Januari 2016

Bebas satu hari untuk penjara seumur Hidup


Tn.Filep Karma

Jayapura MD- Filep Karma, yang divonis hukuman penjara selama 15 tahun karena menaikkan bendera Bintang Kejora dan berbicara dalam pawai prokemerdekaan Papua pada 2004 lalu, bebas dari Penjara Abepura pada Kamis (19/11).


Jayapura MD- Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Teguh Pudji Raharjo, mengatakan ia mengetahui Filep Karma telah dibebaskan. Namun, dia mengaku belum mencium gelagat bahwa Filep akan kembali memimpin gerakan kemerdekaan Papua.

Meski demikian, dia mengindikasikan bahwa Filep akan terus mendapat pengawasan.
“Kalau memang melanggar norma dan aturan yang sudah ditentukan, ya pasti itu akan berurusan dengan hukum dan polisi tidak akan tinggal diam. Kita akan selalu memonitor perkembangan dan situasi yang ada,” kata Teguh kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Tolak grasi

Berbicara kepada BBC Indonesia dalam wawancara pertamanya sejak dibebaskan, ia mengatakan sangat kaget saat diberi tahu bahwa ia akan dibebaskan lebih awal mengingat dia baru menjalani 11 tahun dari 15 tahun vonis penjara.

Filep Karma dijemput ketika tiba di lapangan museum waena dengan jel-jel papua merdeka


Meski telah bebas dari penjara, Filep Karma mengatakan masih terkurung dalam negara Indonesia dengan aturan-aturannya yang disebut diskriminatif dan rasialis. Lebih jauh, dia berpesan kepada Presiden Jokowi untuk mencabut semua aturan yang melarang warga Papua menyerukan kemerdekaan Papua.


“Kemudian (pemerintah Indonesia) membiayai pemilihan umum memilih anggota parlemen nasional Papua. Membiayai orang Papua untuk mengadakan pelaksanaan kongres penyusun undang-undang negara Republik Papua Barat. Lalu, membiayai pemilihan umum presiden Papua Barat. Setelah semua siap, menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah Papua Barat. Indonesia bisa pulang dengan kepala tegak, dada dibusungkan. Kami, orang Papua, akan mengakui ‘Memang benar, dulu Indonesia jahat tapi Indonesia sadar akan kesalahannya dan berbuat baik untuk orang Papua’,” papar Filep.


Dalam berbagai kesempatan, pemerintah Indonesia menegaskan kemerdekaan bagi Papua bukan opsi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkata bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia dan pemerintah memusatkan diri pada pembangunan.

***Koteka Son***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *