Pin Purna Praja Lama |
Sepintas lalu seorang
pegawai negeri sipil di suatu pemda berjalan dengan gagahnya. Bajunya amat rapi
dan terlihat masih kencang. Sepatunya hitam mengkilap seperti baru dibeli di
toko kemarin sore. Bahkan rambutnya pun ditata rapi tidak gondrong ataupun disemir
aneh-aneh layaknya trend yang sedang berkembang masa kini. Sejenak diperhatikan
secara seksama, ada satu “LENCANA” yang menyilaukan berbentuk segi delapan
tersemat di dada sebelah kanan atas. Praja yang jeli pun bertanya-tanya :
“apakah dia purna praja? Jika benar, mengapa pinnya berbentuk segi
delapan......???”
Sosok seorang purna praja dapat dikenali dari pin purna
praja yang menempel di dadanya. Pin ini sudah biasa kita lihat baik di dalam
kampus maupun di daerah. Bahkan ketika menjelang cuti tiba, kita biasa
berbondong-bondong membeli pin ini untuk dioleh-olehkan kepada purna-purna kita
di daerah.
Belakangan disadari, di kantin maupun pada distributor
penjual atribut praja di luar kampus semuanya kompak memajang pin astabrata
berbentuk segi delapan. Praja yang jeli tentunya perhatian akan perubahan ini.
Bahkan di dalam kampus pengasuh purna pun kini mulai kompak mengenakan pin
berbentuk segi delapan yang menyiratkan bahwa filosofi lama telah berganti pada
filosofi yang baru yang tentunya menandai dimulainya sejarah baru dalam korps
purna praja.
Dari segi enam berubah ke segi delapan. Dari filosofi lama berganti ke filosofi baru.
Di setiap sudut kampus lembah manglayang ini, praja selalu diajarkan bahwa
segala hal yang ada di kampus mengandung filosofi yang tidak boleh kita
sepelekan dan harus dianggap sakral. Misalnya saja kedudukan bangunan kampus
yang membentuk garis lurus mulai dari sekretariat bawah hingga gedung menza
nusantara. Hal ini melambangkan cita-cita peserta didik yang sangat tinggi dan
harus dilalui secara perlahan menuju puncak. Demikian pula hal yang sama
berlaku bagi setiap penggunaan atribut praja yang menggambarkan makna yang
berbeda-beda. Atribut ini membangkitkan rasa kebanggaan bagi setiap penggunanya
karena tentu saja perjuangan yang harus dilalui untuk mendapatkannya tidak
mudah. Namun biasanya, kebanyakan praja
justru hanya mengenakan atribut-atribut ini tanpa mengetahui makna dan
filosofi apa yang ada dibaliknya.
Pin Purna Praja Baru |
Perubahan pin purna praja menjadi delapan segi
dilatarbelakangi oleh filosofi ajaran kepemimpinan kuno asta brata. Asta brata
adalah delapan ajaran utama tentang kepemimpinan yang merupakan petunjuk Sri
Rama kepada Bharata (adiknya)yang akan dinobatkan menjadi raja Ayodhya. Asta
Brata berisikan delapan sifat yang patut dimiliki oleh seorang pemimpin
khususnya seorang Kepala Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat. Uraian
tentang Asta Brata sebagai berikut. Adapun bagian-bagian dari Asta Brata yakni:
1. Indra Brata Adalah sifat seorang pemimpn (raja) yang
dapat memberikan kesenangan material (kesejahtraan atau kemakmuran) bagi yang
dipimpinnya.
2. Yama Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang dapat
menegakkan kebenaran dan keadilan terhadap bawahannya, dengan memberi hukuman
kepada yang berbuat salah sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya.
3. Surya Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang dapat
memberikan penerangan yang menyeluruh dan merata kepada seluruh bawahannya,
serta tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
4. Candra Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus
dapat wajah yang tenang, berseri-seri, dan ceria, sehingga menyejukkan dan memberi
kepuasan bathin bagi rakyatnya. Dewa Candra adalah dewa bulan yang merupakan
simbul kesejukan.
5. Bayu Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang dalam
menerima data atau laporan hendaknya menyelidiki kebenarannya terlebih dahulu.
6. Kuwera Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus
hemat dan cermat dalam menggunakan keuangan negara, dan juga harus rapi, baik
dalam berpakaian, berbicara, maupun bertindak.
7. Baruna Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus
berusaha keras dengan segala kemampuannya untuk menyelamatkan segala hal-hal
yang mengganggu kenyamanan bawahannya, serta berpengetahuan luas sehingga dapat
memecahkan segala permasalahan.
8. Agni Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus
berani dalam menghadapi segala rintangan, tuntutan dalam menyelesaikan segala
masalah, serta mampu membangkitkan semangat kerja bawahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar