Foto: Marinus (alm) |
Tinggi gagah postur tubuhnya, Panjang rambutnya terlingkar, topi hitam coboy style, celana loreng panjang, kakos alias kaki kosong tanpa alas kaki, dengan senyum tipis dan mata cipitnya membuat dia sedikit sangar, namun membuat alam Moane melanesia menjadi terpesona. langkah nya mengambarkan keteguhan pada budaya dan tradisi yang ada pada saat dulu yang mencintai tanah tempat lahirnya dia pemimpin yang mengkuasai 4 bahasa suku (Mee, Lani, Monii, Dauwa) di papua bagian gunung. Leher nya penuh dengan kalung manik manik dan kalung anggrek yang memberikan ketarikan style nya menjadi kokoh, memperlihatkan sifat, penampilannya menggambarkan crakter nya yang menjadikan dia satu kesatuan dengan style Orang pegunungan tenga Papua. Dia mempunyai 3 sebutan nama yaitu, ada yang juluki dia “ Manunu” dan adapula yang panggil dia “Manu” dan orang tertentu sebut dia “ Marinus”.
Penjelajah
hutan rimbah, pemburuh hewan yang liar, pendaki pegunungan salju abadi; dia
juga suka memainkan musik dengan kutikan tangan kiri, memain kan gitar dengan
tangan kiri nya membuat orang lain
merasa aneh melihat nya, karna jarang orang memain kan dengan tangan
kiri, tapi dia terbiasa memainkannya. dan bernyanyi dalam beberapa bahasa yang
dikuasai, namun bagi orang yang sedang mendengar irama musik ikut bergoyang,
masalah yang dihadapi pun dapat mereka lupakan karna alunan musik yang dia mainkan,
dan nyanyian itu seperti penyihir yang dapat mempengaruhi keadaan saat itu.
Memandang Lawan Dengan Sebelah Mata Namun Pada
Ras Nya (Melanesia) Dia Memandang Dengan Kedua Mata Nya Yang Cipit Namun
Hatinya Tergerak Untuk Mengasihi;
Pemimpin
yang tegas, tidak pernah bercanda, namun perhatian pada RAS melanesia yang
merasakan tertindasan di daerah nya sendiri. Dia lahir, di besar kan di alam
daerah suku dani, dengan alam yang keras pada masa itu tetapi penuh kasih
sayang dari orang tua nya, dia tumbuh besar dan cerdas dalam hidup nya. Orang
tua nya bangga dengan sifat dan tingkahlaku nya, karna dia menyadari bahwa
setetes keringat yang keluar dari pori orang tua adalah dosa bagi kita Jika
kita tidak berhasil memamfaatkan nya dengan baik. Orang tua memperoleh sesuatu
yang bermamfaat bagi kita itu di dapatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan
yang resiko nya kita belum tahu, kemudian kita lah pengguna dari hasil yang
didapatkan nya, mari kita rekoleksi diri kemudian lihat di dalam diri kita
sebagai seorang anak yang sukanya menghabiskan sesuatu yang di berikan oleh
orang tua untuk sesuatu maksud yang diharapkan oleh seorang pelajar untuk
administrasi study tersebut dalam berupa uang kemudian orang tua mengirim tanpa
mengetahui mamfaat yang di butuhkan oleh anak nya karna orang tua mau agar
anaknya sehat dan dapat makan setiap hari nya itu yang diharapkan oleh orang
tua. hhm manis sekali.... Tanpa melihat apa kegunaan uang yang di berikan orang
tua kadang kita sebagai orang perantauan kita cenderung mengikuti perkembangan
yang ada pada keadaan saat itu dan kemudian penasaran lah yang membuat kita
hancur dalam hal yang negatif akibat yang ditimbulkan kemungkinan besar ialah menimbulkan masalah yang kemudian dapat
berefek pada beban batin kita sendiri namun beban itu membuat pemikiran kita
tidak tenang yang dapat memicuh kerusakan jiwa dan raga sebagai kesatuan
utuhnya panca indra yang terdapat pada diri kita sebagai ciptaan Tuhan.
Ciptaan
Tuhan Yang memiliki akal pikiran agar dapat befikir dalam melakukan aktifitas
sehari hari demi mencari keperluan masa kini dan masa depan yang dapat
menyebutkan segala sesuatu pada dirinya dan orang lain. Pemikiran ini lah yang
dapat diartikan sebagai pemikiran keluasan suport dalam menyatukan suatu hal
yang sudah tidak ada namun dapat memberi suatu mamfaat yang sangat besar pada
lingkungan dia dan lingkugan orang yang suatu saat akan menjadikan suatu relasi
atau hubungan yang tak dapat dipisahkan oleh apapun yang ada pada keadaan
modern.
Dia berada
di setiap lingkungan yang berbedah, dia tetap menjadi pribadi nya sendiri yang
tak akan pernah di pengaruhi oleh siapa pun dan apapun yang ada di sekitarnya
yang bersifat negatif, dia memegang teguh perintah Tuhan, dia juga aktif dalam
organisasi di gereja oleh karna itu dia tidak pernah takut mati dan tidak
pernah takut kepada iblis, tetapi Cuma satu yang dia takutkan yaitu Tuhan
Yesus, dan dia tidak akan pernah membuat perintah dan nama Tuhan hilang dari
diri atau pun hidup nya.
Jangan Sampai Lingkungan Yang Mempengaruhi
Kita Namun Kita Lah Yang Harus Mempengaruhi Lingkungan;
Ini
menyangkut alam kita, ras kita, sejarah kita, dan tanah kita papua. Dengan
berbagai cara orang luar dari papua (pendatang) datang untuk mempengaruhi kita
agar apa yang mereka ingin dapat mereka rebut dan jangan sampai hal tersebut
terjadi. Oleh karena itu, kita orang
asli papua (Oap) kita lah yang harus mempengaruhi orang yang datang mau ambil
seluruh yang ada pada kita dan tanah kita Papua. Ada banyak cara yang di
lakukan orang yang bukan asli orang papua untuk menggambil alam kita tanah
papua. Tetapi, dengan keteguhan hati kita kepada Tuhan maka apa yang kita
butuhkan akan terjawab demi tanah kita, alam kita tanah Papua.
Contoh
Ilustrasi: Tuhan Allah memiliki rencana yang indah bagi alam dan Oap tetapi
kita harus bersepakat dengan Tuhan soal itu. Iblis juga memiliki rencana bagi
alam dan hidup Oap, tetapi rencana itu bukanlah rencana yang baik. Sang pencuri
(iblis) hanya datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan.
Iblis
menyuntikan segala macam pikiran yang salah kepada pikiran Oap, dan berharap
kita dapat mempercayai nya sehingga kita sepakat dengannya. Dengan cara ini lah
iblis menipu orang papua dan menemukan jalan masuk kedalam alam, dan hidup Oap.
Oleh karna itu, kita Oap jangan sampai kita di pengaruhi oleh orang yang datang
sebagai iblis dan pencuri, tetapi kita lah yang harus mempengaruhi pencuri
(iblis) untuk tetap mempertahan kan Ras, sejarah, Alam dan tanah kita Papua.
Dia juga menyadari diri nya jika Iman tanpa
perbuatan itu mati ;
Kalau kita
ingin alam kita tanah papua tetap milik kita, orang asli papua (Oap) jangan
berkata-kata saja tapi harus ada tindakan nyata kecintaan kita terhadap tanah
papua, jangan Cuma pakai baju I Love Papua, bercerita kepada orang saya ini
Saya Cinta Papua, atau Cuma berdoa
banyak tentang papua kemudian melakukan hal yang bersifat negati. Tapi, tidak
ada suatu tindakan nyata yang timbul sebagai inisiatif dari dalam diri Oap itu
sama saja tipu (bohong). Oleh karna itu, mari kita memicu inisiatif kita yang
ada dalam diri kita masing-masing untuk memilih nasip kita di atas tanah kita
sendiri demi melahirkan generasi Orang Asli Papua yaitu Melanesia agar tidak
habis (Puna). Menjaga agar jangan sampai di masa yang akan datang kita Oap
Hanya Cuma menjadi story masa depan kalau pernah ada Ras yang hidup di tanah
papua yaitu Ras Melanesia jangan sampai terjadi. Maka mari kita Orang Asli Papua timbulkan rasa
peduli terhadap tanah tercinta kita yaitu Tanah Papua.
Mental nya
di bentuk dari alam lani, nabire, dan moane, di mana perkumpulnya yang
membentuk suatu keseriusan yang mendalam, kemudian yang lebih membentuk mental
nya adalah ketidak adilan yang ada pada daerah nya sendiri. Dia mulai membaca
dan melihat dari kejadian nyata di setiap hari hari nya dan dia mulai merasakan
kesukaran yang terjadi di daerah nya sendiri.
Orang
datang meninggalkan bekas luka yang sangat dalam dan luka itu tak akan perna
sembuh tanpa adanya suatu tradisi atau budaya yang sudah ada dari sejak dulu
oleh karna itu dia mulai membentuk pendirian yang sangat bulat dan tekatnya
yang tak akan di dobarak dari berbagai sudut yang berbedah dan itu sangat lah
teguh bagaikan tongkat musa yang tak dapat di goyangkan oleh siapapun kecuali
Tuhan Yesus.
Mental itu
tak dapat dibetuk Cuma dalam beberapa tahun, dan mental itu tak dapat di bentuk
tanpa adanya budaya dan tradisi, dan mental itu tak dapat dibentuk karna Cuma
pendirian sementara saja. Tetapi, mental itu di bentuk karna: budaya/nenek
moyang, dari sifat/ tingkalaku, dan memiliki niat untuk memilih dan pilihan itu
pasti tidak dapat di goyangkan oleh apapun yang ada di dunia. Luka yang ada
pada ras melanesia dan kita sebagai penyembuh itu butuh budaya dan tradisi yang
didasarkan pada tingkahlaku kita dalam hidup sehari hari.
Satu Titik, Satu Perjuangan Sebagai Penyembuh
Luka Melanesia;
Suatu
perjuangan yang di dasarkan oleh niat memiliki sebagai satu titik yang akan
dilakukan oleh kita sebagai RAS melanesia, yang membutuhkan nenek moyang
sebagai pelindung dan karunia yang membedahkan suatu posisi merebut apa yang
sudah pada saat nenek moyang kita dulu. Tingkahlaku kita lah yang dapat merubah
semuanya, oleh karna tingkah laku kita yang positif di setiap lingkungan kita itu
lah yang dapat mendatangkan budaya/nenek moyang itu. Dengan sangat hormat
kepada melanesia people mari kita memanggil nenek moyang kita yang siap
mendukung (berperang) dengan kita dengan tingkahlaku positif dengan niat memiliki dengan mengandalkan
semangat dan kekuatan yang Tuhan berikan. Budaya itu yang kita pakai agar dapat
mengalahkan iblis dan kita dapat menjadi penyembuh luka orang melanesia, dan
kita lah yang akan menjadi kebanggaan Alam, nenek moyang, OAP, dan Tuhan yesus.
Orang tua
kita mengatakan berdoalah agar kita dapat menjadi penyembuh kebebasan, kata
berdoa itu artinya sangat mendalam dan
berdoa itu kita dapat artikan sebagai perubahan tingkah laku kita, jangan
pernah kita makan apa yang belum pernah nenek moyang kita makan, kita harus
menghargai orang tua kita, kita juga harus dapat mengendalikan diri kita dengan
lingkungan di mana kita berada, dan kita dapat mengatur waktu dengan Tuhan
Yesus dengan diri kita pribadi. YAGAMO perempuan melanesia mee pagoo. Dia perempuan
mee yang harus di hargai sebagai mutiara hitam yang harus di jaga dan di simpan
dalam hati untuk membangun motivasi dan pelengkap budaya, perempuan mee itu lah
yang harus kita jaga sebagai kesatuan penyempurnaan dan penambahan RAS
melanesia, untuk menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipatahkan semangat
yang ditumbuhkan bersama sama dalam penyembuhkan luka ini. Oleh karna itu, mari
kita saling menjaga antara perempuan dan laki-laki melanesia dalam naungan
Tuhan (Aturan Tuhan).
Awal Dan Akhir;
Jangan
sampai awal ini menjadi akhir karna ras kita yang mau habis tetapi mari kita
menerima awal menurut karunia dari Tuhan ini dengan semangat yang indah yang
timbul sebagai budaya dan tradisi dari nenek moyang. Bisa kah kita menjaga
perempuan mee sampai mendapatkan kesempatan meraih suatu pengetahuan yang lebih
tinggi agar motivasi yang di dapatkan itu dapat menjadi penyemangat hidup sang
penyembuh masa kini yang penuh dengan ketindasan. Yagamo mee adalah perempuan
papua melanesia yang berambut pendek, kulit hitam manis, tatapan mata yang
memberikan motivasi penglihatan laki-laki mee, dan senyumnya dapat memecahkan
hati laki laki yang memandang nya. Siap dalam berbagai inspirasi membangan
semangat laki laki mee dalam menyembuhkan luka yang makin membesar ini namun
hati yang lembut itu ingin di hargai oleh setiap laki laki mee dan itu harus di
lakukan oleh setiap laki laki orang mee agar dapat menerima suatu karunia yang
sangat besar dari tuhan demi menghancurkan ketertindasan yang dilakukan oleh
iblis untuk merenggut nyawa orang melanesia.
Perjalanan
nya begitu panjang makin berat ketika
itu dia salah satu orang yang mengikuti suatu pertemuan yang dapat membuat
kondisi dan keadaan papua berubah
kemudian dia dapat menjalani nya dengan tenang, dia juga di nobatkan
sebagi pemimpin yang tegas. Jangan biarkan semua berlalu dari semua kepalsuan
yang ada di Meepago mari dengan semua yang ada bersama budaya/ tradisi dan
nenek moyang dan dalam tangan Tuhan. Kita menjadikan semuanya sseperti Emas
Murni yang tersimpan di dalam alam ini yang kemudian siap untuk menggemparkan
dunia ini dengan semangat, kekuatan,
kesetiaan untuk mendapatkan penyembuh luka lama Ras Melanesia dan Alam yang
sudah lama tidak pernah sembuh ini.
Disayangkan
jika orang ME-PAGO memperlakukan budaya dan tradisi yang ada itu menjadikan
formalitas semata, tidak adakah hati yang tergerak? Katanya mau berdiri sendiri
tapi kenapa kita sering terpengaruhi dengan lingkungan yang ada dan jaman yang
berkembang modern ini dan budaya/ tradisi nenek moyang kita hampir di lupakan
dan jika itu terjadi berarti itu adalah akhir dari ras melanesia.
Saya Mengharapkan Kepada OAP (Orang Asli
Papua) yang sedang membaca ;
Orang Asli
Papua pasti dapat mengetahui dan membedakan kata Butuh dan Ingin.
Kedua kata ini hampir memiliki kesamaan arti Butuh adalah orang Cuma
butuh pada saat dilihat atau di pegang karna bentuk yang mungkin unik, lucu,
atau baru Cuma sesaat di butuhkan
kemudian di lupakan apa mamfaat nya. Ingin adalah orang ingin memilikinya karna
memiliki suatu bentuk dan objeck yang begitu berbedah,unik dan setelah memilikinya, memiliki mamfaat,
dampak, atau pengaruh yang begitu besar dalam kehidupan yang memberi masa depan
yang baik pada nya.
Contoh kasus ;
Ada
seseorang yang berjalan ke toko dan karna melihat bolpen yang baru, berbedah
dari bolpen yang lain nya. Oleh karna
itu, dia membeli bolpen tersebut tetapi karna butuh bolpen itu tidak
dipergunakannya melain kan disimpan dan lama kelamahan bolpen tersebut hilang.
Di bandingkan dengan kata Ingin yang timbul dari dalam diri untuk memiliki
karna merasakan ingin digunakan karna karna memiliki mamfaat dan bolpen itu di
beli kemudian dipergunakan sesuai dengan keinginan nya dan bolpen tersebut
memiliki carakter yang bermamfaat bagi penguna.
Masa Dahulu, Sekarang, Dan Masa Yang Akan
Datang ;
Bila
saudara yang orang asli papua ingin tahu masa lalu orang asli papua, kenali
keadaan Orang Asli Papua masa sekarang, bila Orang Asli Papua ingin mengetahui
masa depan saudara perhatikan lah apa yang anda kerjakan sekarang.
Apa yang
di lakukan saat ini itu lah yang akan kita tuwai dimasa depan kemudian kalau
kita memperjuangkan tanah papua dengan hati
ingin memiliki Tanah Papua pada saat ini. Maka, masa yang akan datang
itu lah pula yang akan kita dapatkan. Sebalik nya, jika perjuangan terhadap
Tanah Papua untuk menentukan nasib OAP
yang kita inginkan saat ini kita (OAP) lakukan dengan setengah-setengah hati
maka masa (DEPAN )yang akan datang itu juga yang kita akan dapatkan.Oleh karna
itu, masa sekarang mencerminkan masa yang akan datang. Sekarang tergantung OAP
mau yang mana ? dengan setengah hati atau dengan sepenuh hati mau
memperjuangkan nya.
Saudara ku Orang Asli Papua tahu burung
rajawali kah tidak?
Kita orang
asli papua itu harus mengambil cara hidup nya seekor burung Rajawali kalau
burung rajawali itu karna hidup nya tidak begitu lama, maka dari itu burung
rajawali mempertahankan diri nya dengan cara menghancurkan paruh nya dan
mengupas bulu nya agar mempunyai regenerasi yang baru dan agar bisa hidup
lama.
"Kisah Burung Rajawali"
Ada Kisah
Burung Rajawali Tahukah kawan bahwa burung rajawali adalah burung yang paling
panjang usianya? Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun.
Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali,
apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun. Ketika
burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih
panjang 30 tahun lagi, dia harus
melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.
Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan
pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa
hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian. Pada umur 40 tahun
paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya
sehingga ia akan kesulitan memakan dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam.
Selain itu bulu pada sayap nya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat
terbang tinggi. Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut,
maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang
di puncak gunung tersebut Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada
bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru
nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut
kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih
tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya
hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan
ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan
menjalani kehidupan normalnya. Begitulah
transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang
lebih setengah tahun.
Burung
rajawali ini ibarat orang asli papua (OAP) sebagai pemilik tanah papua. Ketika
sebuah masalah datang dalam kehidupan kita di papua dan kita dihadapkan pada
pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil
tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi
jiwa dan tubuh kita untuk tanah papua.
Namun di tengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang
menyertai kita OAP dan ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita di tanah
kita diakhir perjuangan kita untuk tanah papua dan orang asli papua, suatu
kehidupan masa depan yang lebih panjang suatu, kehidupan yang lebih baik di
tanah papua, suatu pemulihan hubungan OAP dan kesembuhan bagi Alam, Budaya, Dan
Tradisi, suatu kesembuhan hati karna
tanah papua yang
menyejukkan
hati , suatu sukacita untuk orang papua, suatu yang saudara impikan selama ini.
Mari sama2
kita renungkan dan ambil iktibat dari kehidupan burung Rajawali dengan
kehidupan kita orang asli papua sekarang dalam meniti hari hari yang mendatang
demi tanah papua dan orang asli papua memilih nasib sendiri.
Tpm-Opm.Doc |
"Foto
Di Samping" Menggambar
kan niat mereka untuk memiliki dan mempertahan kan daerah mereka tanah papua
dengan hati yang iklas demi kebebasan untuk menentukan nasib sendiri, sampai
menggorbankan masa depan, yang harus mereka pergi sekolah untuk menimbah ilmu,
mengenal huruf, kegereja untuk mengenal firman Tuhan, dan menjengguk saudara
mereka di kota berbedah pun tidak sempat, masak pun masak sendiri, makan pun
selalu di siapkan oleh alam yang menjadi perlindungan nya dan alam pun menyatu
dengan nya karena kesetiaan. Begitu besar niat untuk memiliki dan menentukan
nasib sendiri di tanah papua. Sebaliknya, bagaimana dengan kita yang memiliki
kebebasan untuk berbuat sesuka hati kita, kita bisa kesekolah/kuliah, kegereja,
kit a bisa bertemu dengan sanak saudara kita. Apa kah kebebasan tersebut kita
mamfaatkan dengan benar! Menurut saya tidak, seharusnya dengan kebebasan yang
kita miliki kita dapat belajar banyak.
Terutama belajar sejarah yang sudah ada sejak dahulu untuk menentukan
nasib sendiri diri.
Orang Asli Papua harus tahu SEJARAH, RAS, dan
ALAM;
Di setiap
suku bangsa papua yang kita miliki
dahulu kala atau masa kini, mari kita saling menginginkan apa yang kita miliki
jangan sampai kita Cuma membutuhkan saja kemudian dilupakannya.Tetapi timbulkan
rasa yang benar timbul dari dalam diri kita dengan pertolongan Tuhan agar SEJARAH, RAS, ALAM itu kita menginginkan
benar, dapat melekat dan bersatu dengan
hati setiap Orang Asli Papua, dan Organ Tubuh kita agar kita dapat menjabarkan
semua kepada orang yang datang mau merebut, mencuri (iblis) milik kita bahwa
kita bisa memilikinya, Oleh karna itu sejarah, ras, alam sangat lah
bermamfaatkan dalam kehidupan setiap suku bangsa Orang Asli Papua demi
mempertahankan tanah papua (alam) yang Tuhan percayakan kepada kita OAP. Karena
kita bagian dari OAP patut mengoreksi diri kita sendiri, dari setiap pemaknaan
atas rentetan peristiwa yang datang untuk memusnakan OAP kapan pun tanpa mengenal
bentuk suatu keadaan.
Keadaan
dalam suatu generasi akan terus berubah dengan adanya suatu roda kehidupan dan
kita harus tetap mempertahan kan budaya yang kemudian akan menjadi suatu
tradisi dan kemudian akan menjadi rumah sebagai dasar pengembangan melanesia
kemudian dari pada itu akan menjadi komunitas yang menjadi panutan dalam
membela budaya yang menjadi tradisi tersebut. Panutan melanesia akan muncul apa
bila suatu crakter yang timbul dari dalam jiwa yang kemudian akan membelah diri
dengan suatu tradisi yang lahir bersamaan dengan lingkungan yang di balut
lembut dengan alam yang selalu membisik kemauan memiliki yang tinggi terhadap
alam melanesia. Apakah bisikan itu akan timbul dengan sendirinya tanpa usaha
yang baik di lingkungan, sedangkan krakter itu lah yang membentuk komponen
dalam sebuah indra yang Tuhan berikan dan tradisi itu menuntut nya apa yang
sudah kita buat dalam setiap aktifitas yang kita jalani. Aktifitas itu kadang
menuntut pula suatu iman yang tegar untuk tetap memiliki tetapi apakah dengan
kepribadian kita ini dapat melakukan persis yang di bisikan dari alam yang
menuntut kita ke sebuah lingkungan melanesia yang aman.
Sering
kita membutuhkan ketentraman di lingkungan dan budaya kita sendiri tapi apa
yang kita lakukan terhadap diri kita dan lingkungan kita. Lingkungan itu lah
yang akan menjaga suatu kesatuan agar tetap bersatu untuk itu kadang kita lah
yang merusaknya dengan cara merusak diri kita dengan berbagai pemikiran yang
negatif merusak. Negatif itu lah beban diri kita sendiri yang sering ada dalam
diri kita karna kita salah merespon sesuatu dan itu akan terlewatkan dan
kemudian penyesalan lah yang muncul tapi lingkungan itu lah keluarga dengan
berpegang pada budaya dan tradisi maka lingkungan ini dapat memberikan segala
yang kita perlukan di setiap hari dan itu tidak akan pernah hilang hingga kapan
pun karna itu lah keluarga kita. Tradisi kita itu lah semangat hidup kita dan
langkah masa depan menuju hidup yang baru melanesia kemudian akan muncul nenek
moyang yang dapat membatu disetiap langkah baru menuju lingkungan kita. Kita
berbicara tradisi berarti kita berbicara nenek moyang kita dan lingkungan di
setiap pijakan kita dan tanah lahir kita yang akan menyatuhkan semua menjadi
satu dan dapat memuji Tuhan dengan tradisi yang ada. Dengan karunia yang ada
pada kita ini lah yang akan menjadikan semua nya terlihat indah.(***)
Penulis adalah seorang Mahasiswa Papua yang sedang Mengenyam pendidikan di Tanah Jawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar