Kamis, 17 Desember 2015

”Ewoopugaabii’’ (Pura-Pura Tidak Tahu)

Foto: Marinus (alm)
Oleh: Marinus Moy Yumai

Tinggi gagah postur tubuhnya, Panjang rambutnya terlingkar, topi hitam coboy style, celana loreng panjang, kakos alias kaki kosong tanpa alas kaki, dengan senyum tipis dan mata cipitnya membuat dia sedikit sangar, namun membuat alam Moane melanesia menjadi terpesona. langkah nya mengambarkan keteguhan pada budaya dan tradisi yang ada pada saat dulu yang mencintai tanah tempat lahirnya dia pemimpin yang mengkuasai 4 bahasa suku (Mee, Lani, Monii, Dauwa) di papua bagian gunung. Leher nya penuh dengan kalung manik manik dan kalung anggrek yang memberikan ketarikan style nya menjadi kokoh, memperlihatkan sifat, penampilannya menggambarkan crakter nya yang menjadikan dia satu kesatuan dengan style Orang pegunungan tenga Papua. Dia mempunyai 3 sebutan nama yaitu, ada yang juluki dia “ Manunu” dan adapula yang  panggil dia “Manu” dan orang tertentu sebut dia “ Marinus”.

Penjelajah hutan rimbah, pemburuh hewan yang liar, pendaki pegunungan salju abadi; dia juga suka memainkan musik dengan kutikan tangan kiri, memain kan gitar dengan tangan kiri nya membuat orang lain  merasa aneh melihat nya, karna jarang orang memain kan dengan tangan kiri, tapi dia terbiasa memainkannya. dan bernyanyi dalam beberapa bahasa yang dikuasai, namun bagi orang yang sedang mendengar irama musik ikut bergoyang, masalah yang dihadapi pun dapat mereka lupakan karna alunan musik yang dia mainkan, dan nyanyian itu seperti penyihir yang dapat mempengaruhi keadaan  saat itu.

Memandang Lawan Dengan Sebelah Mata Namun Pada Ras Nya (Melanesia) Dia Memandang Dengan Kedua Mata Nya Yang Cipit Namun Hatinya Tergerak Untuk  Mengasihi;
Pemimpin yang tegas, tidak pernah bercanda, namun perhatian pada RAS melanesia yang merasakan tertindasan di daerah nya sendiri. Dia lahir, di besar kan di alam daerah suku dani, dengan alam yang keras pada masa itu tetapi penuh kasih sayang dari orang tua nya, dia tumbuh besar dan cerdas dalam hidup nya. Orang tua nya bangga dengan sifat dan tingkahlaku nya, karna dia menyadari bahwa setetes keringat yang keluar dari pori orang tua adalah dosa bagi kita Jika kita tidak berhasil memamfaatkan nya dengan baik. Orang tua memperoleh sesuatu yang bermamfaat bagi kita itu di dapatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan yang resiko nya kita belum tahu, kemudian kita lah pengguna dari hasil yang didapatkan nya, mari kita rekoleksi diri kemudian lihat di dalam diri kita sebagai seorang anak yang sukanya menghabiskan sesuatu yang di berikan oleh orang tua untuk sesuatu maksud yang diharapkan oleh seorang pelajar untuk administrasi study tersebut dalam berupa uang kemudian orang tua mengirim tanpa mengetahui mamfaat yang di butuhkan oleh anak nya karna orang tua mau agar anaknya sehat dan dapat makan setiap hari nya itu yang diharapkan oleh orang tua. hhm manis sekali.... Tanpa melihat apa kegunaan uang yang di berikan orang tua kadang kita sebagai orang perantauan kita cenderung mengikuti perkembangan yang ada pada keadaan saat itu dan kemudian penasaran lah yang membuat kita hancur dalam hal yang negatif akibat yang ditimbulkan kemungkinan besar  ialah menimbulkan masalah yang kemudian dapat berefek pada beban batin kita sendiri namun beban itu membuat pemikiran kita tidak tenang yang dapat memicuh kerusakan jiwa dan raga sebagai kesatuan utuhnya panca indra yang terdapat pada diri kita sebagai ciptaan Tuhan.

Ciptaan Tuhan Yang memiliki akal pikiran agar dapat befikir dalam melakukan aktifitas sehari hari demi mencari keperluan masa kini dan masa depan yang dapat menyebutkan segala sesuatu pada dirinya dan orang lain. Pemikiran ini lah yang dapat diartikan sebagai pemikiran keluasan suport dalam menyatukan suatu hal yang sudah tidak ada namun dapat memberi suatu mamfaat yang sangat besar pada lingkungan dia dan lingkugan orang yang suatu saat akan menjadikan suatu relasi atau hubungan yang tak dapat dipisahkan oleh apapun yang ada pada keadaan modern.

Dia berada di setiap lingkungan yang berbedah, dia tetap menjadi pribadi nya sendiri yang tak akan pernah di pengaruhi oleh siapa pun dan apapun yang ada di sekitarnya yang bersifat negatif, dia memegang teguh perintah Tuhan, dia juga aktif dalam organisasi di gereja oleh karna itu dia tidak pernah takut mati dan tidak pernah takut kepada iblis, tetapi Cuma satu yang dia takutkan yaitu Tuhan Yesus, dan dia tidak akan pernah membuat perintah dan nama Tuhan hilang dari diri atau pun hidup nya.

Jangan Sampai Lingkungan Yang Mempengaruhi Kita Namun Kita Lah Yang Harus Mempengaruhi Lingkungan;
Ini menyangkut alam kita, ras kita, sejarah kita, dan tanah kita papua. Dengan berbagai cara orang luar dari papua (pendatang) datang untuk mempengaruhi kita agar apa yang mereka ingin dapat mereka rebut dan jangan sampai hal tersebut terjadi.  Oleh karena itu, kita orang asli papua (Oap) kita lah yang harus mempengaruhi orang yang datang mau ambil seluruh yang ada pada kita dan tanah kita Papua. Ada banyak cara yang di lakukan orang yang bukan asli orang papua untuk menggambil alam kita tanah papua. Tetapi, dengan keteguhan hati kita kepada Tuhan maka apa yang kita butuhkan akan terjawab demi tanah kita, alam kita tanah Papua.

Contoh Ilustrasi: Tuhan Allah memiliki rencana yang indah bagi alam dan Oap tetapi kita harus bersepakat dengan Tuhan soal itu. Iblis juga memiliki rencana bagi alam dan hidup Oap, tetapi rencana itu bukanlah rencana yang baik. Sang pencuri (iblis) hanya datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan.

Iblis menyuntikan segala macam pikiran yang salah kepada pikiran Oap, dan berharap kita dapat mempercayai nya sehingga kita sepakat dengannya. Dengan cara ini lah iblis menipu orang papua dan menemukan jalan masuk kedalam alam, dan hidup Oap. Oleh karna itu, kita Oap jangan sampai kita di pengaruhi oleh orang yang datang sebagai iblis dan pencuri, tetapi kita lah yang harus mempengaruhi pencuri (iblis) untuk tetap mempertahan kan Ras, sejarah, Alam dan tanah kita Papua.

Dia juga menyadari diri nya jika Iman tanpa perbuatan itu mati ;
Kalau kita ingin alam kita tanah papua tetap milik kita, orang asli papua (Oap) jangan berkata-kata saja tapi harus ada tindakan nyata kecintaan kita terhadap tanah papua, jangan Cuma pakai baju I Love Papua, bercerita kepada orang saya ini Saya Cinta Papua, atau  Cuma berdoa banyak tentang papua kemudian melakukan hal yang bersifat negati. Tapi, tidak ada suatu tindakan nyata yang timbul sebagai inisiatif dari dalam diri Oap itu sama saja tipu (bohong). Oleh karna itu, mari kita memicu inisiatif kita yang ada dalam diri kita masing-masing untuk memilih nasip kita di atas tanah kita sendiri demi melahirkan generasi Orang Asli Papua yaitu Melanesia agar tidak habis (Puna). Menjaga agar jangan sampai di masa yang akan datang kita Oap Hanya Cuma menjadi story masa depan kalau pernah ada Ras yang hidup di tanah papua yaitu Ras Melanesia jangan sampai terjadi. Maka  mari kita Orang Asli Papua timbulkan rasa peduli terhadap tanah tercinta kita yaitu Tanah Papua.

Mental nya di bentuk dari alam lani, nabire, dan moane, di mana perkumpulnya yang membentuk suatu keseriusan yang mendalam, kemudian yang lebih membentuk mental nya adalah ketidak adilan yang ada pada daerah nya sendiri. Dia mulai membaca dan melihat dari kejadian nyata di setiap hari hari nya dan dia mulai merasakan kesukaran yang terjadi di daerah nya sendiri.

Orang datang meninggalkan bekas luka yang sangat dalam dan luka itu tak akan perna sembuh tanpa adanya suatu tradisi atau budaya yang sudah ada dari sejak dulu oleh karna itu dia mulai membentuk pendirian yang sangat bulat dan tekatnya yang tak akan di dobarak dari berbagai sudut yang berbedah dan itu sangat lah teguh bagaikan tongkat musa yang tak dapat di goyangkan oleh siapapun kecuali Tuhan Yesus.

Mental itu tak dapat dibetuk Cuma dalam beberapa tahun, dan mental itu tak dapat di bentuk tanpa adanya budaya dan tradisi, dan mental itu tak dapat dibentuk karna Cuma pendirian sementara saja. Tetapi, mental itu di bentuk karna: budaya/nenek moyang, dari sifat/ tingkalaku, dan memiliki niat untuk memilih dan pilihan itu pasti tidak dapat di goyangkan oleh apapun yang ada di dunia. Luka yang ada pada ras melanesia dan kita sebagai penyembuh itu butuh budaya dan tradisi yang didasarkan pada tingkahlaku kita dalam hidup sehari hari.

Satu Titik, Satu Perjuangan Sebagai Penyembuh Luka Melanesia;
Suatu perjuangan yang di dasarkan oleh niat memiliki sebagai satu titik yang akan dilakukan oleh kita sebagai RAS melanesia, yang membutuhkan nenek moyang sebagai pelindung dan karunia yang membedahkan suatu posisi merebut apa yang sudah pada saat nenek moyang kita dulu. Tingkahlaku kita lah yang dapat merubah semuanya, oleh karna tingkah laku kita yang positif di setiap lingkungan kita itu lah yang dapat mendatangkan budaya/nenek moyang itu. Dengan sangat hormat kepada melanesia people mari kita memanggil nenek moyang kita yang siap mendukung (berperang) dengan kita dengan tingkahlaku positif  dengan niat memiliki dengan mengandalkan semangat dan kekuatan yang Tuhan berikan. Budaya itu yang kita pakai agar dapat mengalahkan iblis dan kita dapat menjadi penyembuh luka orang melanesia, dan kita lah yang akan menjadi kebanggaan Alam, nenek moyang, OAP, dan Tuhan yesus.

Orang tua kita mengatakan berdoalah agar kita dapat menjadi penyembuh kebebasan, kata berdoa itu artinya  sangat mendalam dan berdoa itu kita dapat artikan sebagai perubahan tingkah laku kita, jangan pernah kita makan apa yang belum pernah nenek moyang kita makan, kita harus menghargai orang tua kita, kita juga harus dapat mengendalikan diri kita dengan lingkungan di mana kita berada, dan kita dapat mengatur waktu dengan Tuhan Yesus dengan diri kita pribadi.  YAGAMO  perempuan melanesia mee pagoo. Dia perempuan mee yang harus di hargai sebagai mutiara hitam yang harus di jaga dan di simpan dalam hati untuk membangun motivasi dan pelengkap budaya, perempuan mee itu lah yang harus kita jaga sebagai kesatuan penyempurnaan dan penambahan RAS melanesia, untuk menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipatahkan semangat yang ditumbuhkan bersama sama dalam penyembuhkan luka ini. Oleh karna itu, mari kita saling menjaga antara perempuan dan laki-laki melanesia dalam naungan Tuhan (Aturan Tuhan).

Awal Dan Akhir;
Jangan sampai awal ini menjadi akhir karna ras kita yang mau habis tetapi mari kita menerima awal menurut karunia dari Tuhan ini dengan semangat yang indah yang timbul sebagai budaya dan tradisi dari nenek moyang. Bisa kah kita menjaga perempuan mee sampai mendapatkan kesempatan meraih suatu pengetahuan yang lebih tinggi agar motivasi yang di dapatkan itu dapat menjadi penyemangat hidup sang penyembuh masa kini yang penuh dengan ketindasan. Yagamo mee adalah perempuan papua melanesia yang berambut pendek, kulit hitam manis, tatapan mata yang memberikan motivasi penglihatan laki-laki mee, dan senyumnya dapat memecahkan hati laki laki yang memandang nya. Siap dalam berbagai inspirasi membangan semangat laki laki mee dalam menyembuhkan luka yang makin membesar ini namun hati yang lembut itu ingin di hargai oleh setiap laki laki mee dan itu harus di lakukan oleh setiap laki laki orang mee agar dapat menerima suatu karunia yang sangat besar dari tuhan demi menghancurkan ketertindasan yang dilakukan oleh iblis untuk merenggut nyawa orang melanesia.

Perjalanan nya begitu panjang  makin berat ketika itu dia salah satu orang yang mengikuti suatu pertemuan yang dapat membuat kondisi dan keadaan papua berubah  kemudian dia dapat menjalani nya dengan tenang, dia juga di nobatkan sebagi pemimpin yang tegas. Jangan biarkan semua berlalu dari semua kepalsuan yang ada di Meepago mari dengan semua yang ada bersama budaya/ tradisi dan nenek moyang dan dalam tangan Tuhan. Kita menjadikan semuanya sseperti Emas Murni yang tersimpan di dalam alam ini yang kemudian siap untuk menggemparkan dunia ini dengan semangat,  kekuatan, kesetiaan untuk mendapatkan penyembuh luka lama Ras Melanesia dan Alam yang sudah lama tidak pernah sembuh ini.

Disayangkan jika orang ME-PAGO memperlakukan budaya dan tradisi yang ada itu menjadikan formalitas semata, tidak adakah hati yang tergerak? Katanya mau berdiri sendiri tapi kenapa kita sering terpengaruhi dengan lingkungan yang ada dan jaman yang berkembang modern ini dan budaya/ tradisi nenek moyang kita hampir di lupakan dan jika itu terjadi berarti itu adalah akhir dari ras melanesia.

Saya Mengharapkan Kepada OAP (Orang Asli Papua) yang sedang membaca ;
Orang Asli Papua pasti dapat mengetahui dan membedakan kata Butuh dan  Ingin.  Kedua kata ini hampir memiliki kesamaan arti Butuh adalah orang Cuma butuh pada saat dilihat atau di pegang karna bentuk yang mungkin unik, lucu, atau baru  Cuma sesaat di butuhkan kemudian di lupakan apa mamfaat nya. Ingin adalah orang ingin memilikinya karna memiliki suatu bentuk dan objeck yang begitu berbedah,unik dan  setelah memilikinya, memiliki mamfaat, dampak, atau pengaruh yang begitu besar dalam kehidupan yang memberi masa depan yang baik pada nya.

Contoh kasus ;
Ada seseorang yang berjalan ke toko dan karna melihat bolpen yang baru, berbedah dari bolpen  yang lain nya. Oleh karna itu, dia membeli bolpen tersebut tetapi karna butuh bolpen itu tidak dipergunakannya melain kan disimpan dan lama kelamahan bolpen tersebut hilang. Di bandingkan dengan kata Ingin yang timbul dari dalam diri untuk memiliki karna merasakan ingin digunakan karna karna memiliki mamfaat dan bolpen itu di beli kemudian dipergunakan sesuai dengan keinginan nya dan bolpen tersebut memiliki carakter yang bermamfaat bagi penguna.

Masa Dahulu, Sekarang, Dan Masa Yang Akan Datang ;
Bila saudara yang orang asli papua ingin tahu masa lalu orang asli papua, kenali keadaan Orang Asli Papua masa sekarang, bila Orang Asli Papua ingin mengetahui masa depan saudara perhatikan lah apa yang anda kerjakan sekarang.

Apa yang di lakukan saat ini itu lah yang akan kita tuwai dimasa depan kemudian kalau kita memperjuangkan tanah papua dengan hati  ingin memiliki Tanah Papua pada saat ini. Maka, masa yang akan datang itu lah pula yang akan kita dapatkan. Sebalik nya, jika perjuangan terhadap Tanah Papua untuk  menentukan nasib OAP yang kita inginkan saat ini kita (OAP) lakukan dengan setengah-setengah hati maka masa (DEPAN )yang akan datang itu juga yang kita akan dapatkan.Oleh karna itu, masa sekarang mencerminkan masa yang akan datang. Sekarang tergantung OAP mau yang mana ? dengan setengah hati atau dengan sepenuh hati mau memperjuangkan nya.

Saudara ku Orang Asli Papua tahu burung rajawali kah tidak?
Kita orang asli papua itu harus mengambil cara hidup nya seekor burung Rajawali kalau burung rajawali itu karna hidup nya tidak begitu lama, maka dari itu burung rajawali mempertahankan diri nya dengan cara menghancurkan paruh nya dan mengupas bulu nya agar mempunyai regenerasi yang baru dan agar bisa hidup lama.  

"Kisah Burung Rajawali"
Ada Kisah Burung Rajawali Tahukah kawan bahwa burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya? Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun. Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang  30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.

Pada  saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian. Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayap nya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi. Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati  transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya.  Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Burung rajawali ini ibarat orang asli papua (OAP) sebagai pemilik tanah papua. Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita di papua dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita untuk tanah papua.  Namun di tengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita OAP dan ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita di tanah kita diakhir perjuangan kita untuk tanah papua dan orang asli papua, suatu kehidupan masa depan yang lebih panjang suatu, kehidupan yang lebih baik di tanah papua, suatu pemulihan hubungan OAP dan kesembuhan bagi Alam, Budaya, Dan Tradisi,  suatu kesembuhan hati karna tanah papua yang
menyejukkan hati , suatu sukacita untuk orang papua, suatu yang saudara impikan selama ini.

Mari sama2 kita renungkan dan ambil iktibat dari kehidupan burung Rajawali dengan kehidupan kita orang asli papua sekarang dalam meniti hari hari yang mendatang demi tanah papua dan orang asli papua memilih nasib sendiri.  


Tpm-Opm.Doc
 "Foto Di Samping" Menggambar kan niat mereka untuk memiliki dan mempertahan kan daerah mereka tanah papua dengan hati yang iklas demi kebebasan untuk menentukan nasib sendiri, sampai menggorbankan masa depan, yang harus mereka pergi sekolah untuk menimbah ilmu, mengenal huruf, kegereja untuk mengenal firman Tuhan, dan menjengguk saudara mereka di kota berbedah pun tidak sempat, masak pun masak sendiri, makan pun selalu di siapkan oleh alam yang menjadi perlindungan nya dan alam pun menyatu dengan nya karena kesetiaan. Begitu besar niat untuk memiliki dan menentukan nasib sendiri di tanah papua. Sebaliknya, bagaimana dengan kita yang memiliki kebebasan untuk berbuat sesuka hati kita, kita bisa kesekolah/kuliah, kegereja, kit a bisa bertemu dengan sanak saudara kita. Apa kah kebebasan tersebut kita mamfaatkan dengan benar! Menurut saya tidak, seharusnya dengan kebebasan yang kita miliki kita dapat belajar banyak.  Terutama belajar sejarah yang sudah ada sejak dahulu untuk menentukan nasib sendiri diri.

Orang Asli Papua harus tahu SEJARAH, RAS, dan ALAM;
Di setiap suku  bangsa papua yang kita miliki dahulu kala atau masa kini, mari kita saling menginginkan apa yang kita miliki jangan sampai kita Cuma membutuhkan saja kemudian dilupakannya.Tetapi timbulkan rasa yang benar timbul dari dalam diri kita dengan pertolongan Tuhan  agar SEJARAH, RAS, ALAM itu kita menginginkan benar,  dapat melekat dan bersatu dengan hati setiap Orang Asli Papua, dan Organ Tubuh kita agar kita dapat menjabarkan semua kepada orang yang datang mau merebut, mencuri (iblis) milik kita bahwa kita bisa memilikinya, Oleh karna itu sejarah, ras, alam sangat lah bermamfaatkan dalam kehidupan setiap suku bangsa Orang Asli Papua demi mempertahankan tanah papua (alam) yang Tuhan percayakan kepada kita OAP. Karena kita bagian dari OAP patut mengoreksi diri kita sendiri, dari setiap pemaknaan atas rentetan peristiwa yang datang untuk memusnakan OAP kapan pun tanpa mengenal bentuk suatu keadaan.

Keadaan dalam suatu generasi akan terus berubah dengan adanya suatu roda kehidupan dan kita harus tetap mempertahan kan budaya yang kemudian akan menjadi suatu tradisi dan kemudian akan menjadi rumah sebagai dasar pengembangan melanesia kemudian dari pada itu akan menjadi komunitas yang menjadi panutan dalam membela budaya yang menjadi tradisi tersebut. Panutan melanesia akan muncul apa bila suatu crakter yang timbul dari dalam jiwa yang kemudian akan membelah diri dengan suatu tradisi yang lahir bersamaan dengan lingkungan yang di balut lembut dengan alam yang selalu membisik kemauan memiliki yang tinggi terhadap alam melanesia. Apakah bisikan itu akan timbul dengan sendirinya tanpa usaha yang baik di lingkungan, sedangkan krakter itu lah yang membentuk komponen dalam sebuah indra yang Tuhan berikan dan tradisi itu menuntut nya apa yang sudah kita buat dalam setiap aktifitas yang kita jalani. Aktifitas itu kadang menuntut pula suatu iman yang tegar untuk tetap memiliki tetapi apakah dengan kepribadian kita ini dapat melakukan persis yang di bisikan dari alam yang menuntut kita ke sebuah lingkungan melanesia yang aman.

Sering kita membutuhkan ketentraman di lingkungan dan budaya kita sendiri tapi apa yang kita lakukan terhadap diri kita dan lingkungan kita. Lingkungan itu lah yang akan menjaga suatu kesatuan agar tetap bersatu untuk itu kadang kita lah yang merusaknya dengan cara merusak diri kita dengan berbagai pemikiran yang negatif merusak. Negatif itu lah beban diri kita sendiri yang sering ada dalam diri kita karna kita salah merespon sesuatu dan itu akan terlewatkan dan kemudian penyesalan lah yang muncul tapi lingkungan itu lah keluarga dengan berpegang pada budaya dan tradisi maka lingkungan ini dapat memberikan segala yang kita perlukan di setiap hari dan itu tidak akan pernah hilang hingga kapan pun karna itu lah keluarga kita. Tradisi kita itu lah semangat hidup kita dan langkah masa depan menuju hidup yang baru melanesia kemudian akan muncul nenek moyang yang dapat membatu disetiap langkah baru menuju lingkungan kita. Kita berbicara tradisi berarti kita berbicara nenek moyang kita dan lingkungan di setiap pijakan kita dan tanah lahir kita yang akan menyatuhkan semua menjadi satu dan dapat memuji Tuhan dengan tradisi yang ada. Dengan karunia yang ada pada kita ini lah yang akan menjadikan semua nya terlihat indah.(***)

Penulis adalah seorang Mahasiswa Papua yang sedang Mengenyam pendidikan di Tanah Jawo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *