Oleh: Mando Mote
Natal ialah momentum yang bersejarah atas karya Tuhan di anugrahkan
kepada umat manusia. Tuhan melihat bahwa manusia tak akan selamat dari
maut maka Ia telah mengaruniakan YESUS untuk membebaskan menuju
keselamatan yang kekal.
Photo: Doc Penulis/Mando Mote |
Kasih itu Membebaskan melalui wujud memberi akhirnya berdaya tanpa
ada ketergantungan. Mengasihi dan menyelamatkan adalah menghidupkan
totalitas isolasi yang menghambat tranformasi dan peradaban di eranya.
Refleksi natal merupakan teladan yang sesungguhnya imitas dan
implementasikan bagaimana memikirkan pembebasan umat dari sector
ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta isolasi – isolasi lain yang
menghambat transformasi dan peradaban umat bangsa di bumi ini.
Kadangkala orang berfikir khususnya para pemimpin papua senantiasa memikirkan pentingnya seremonial tanpa melihat dan merasakan isolasi lantas bersama kaum yang tertindas. Jikalau punya perasaan pasti saja memikirkan bagaimana mengambil kebijakan membebaskan masyarakat pasca merefleksi makna natal.
Momentum Natal meruapakan hari merefleksi karya Tuhan dan menerjemahkan maksud Tuhan dalam sebuah Proses pembangunan bangsa. Tuhan sudah membebaskan menuju keselamatan kita pun menyelamatkan kaum yang tertindas.
Natal terwujud karena kasih dan kasih adalah membebaskan sehingga boleh merasakan keselamatan hidup. Mari di hari-bulan natal ini kita berpikir dan berkarya bagi sesasama manusia demi menyelamatkan. Oleh Pemerintah buat kebijakan yang memproteksi dan mendayakan rakyat bahkan dari pihak lainpun melihat dan menjangkau yang tak terjangkau, melihat yang tak terlihat, memberi yang belum memberi.
Mari semua memaknai Natal dan wujudkan hikma natal di tahun baru yang mendatang agar natal betul-betul ternampak dan berdampak positif dalam kehidupannya.
Akhirnya atas nama Pribadi saya mengucapkan kepada keluargaku selamat natal 25 desember & selamat memasuki Tahun baru 1 Januari 2016.
Kadangkala orang berfikir khususnya para pemimpin papua senantiasa memikirkan pentingnya seremonial tanpa melihat dan merasakan isolasi lantas bersama kaum yang tertindas. Jikalau punya perasaan pasti saja memikirkan bagaimana mengambil kebijakan membebaskan masyarakat pasca merefleksi makna natal.
Momentum Natal meruapakan hari merefleksi karya Tuhan dan menerjemahkan maksud Tuhan dalam sebuah Proses pembangunan bangsa. Tuhan sudah membebaskan menuju keselamatan kita pun menyelamatkan kaum yang tertindas.
Natal terwujud karena kasih dan kasih adalah membebaskan sehingga boleh merasakan keselamatan hidup. Mari di hari-bulan natal ini kita berpikir dan berkarya bagi sesasama manusia demi menyelamatkan. Oleh Pemerintah buat kebijakan yang memproteksi dan mendayakan rakyat bahkan dari pihak lainpun melihat dan menjangkau yang tak terjangkau, melihat yang tak terlihat, memberi yang belum memberi.
Mari semua memaknai Natal dan wujudkan hikma natal di tahun baru yang mendatang agar natal betul-betul ternampak dan berdampak positif dalam kehidupannya.
Akhirnya atas nama Pribadi saya mengucapkan kepada keluargaku selamat natal 25 desember & selamat memasuki Tahun baru 1 Januari 2016.
***Koteka Son***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar