Keadaan Kantor Administrasi HPB di Enarotali pada tanggal 01 desember 1953 - Foto digital Maritim |
Pemerintah Belanda Resmi membuka Pos pertama Di Enarotali pada 10 November 1938, dengan Jf Stutterheim sebagai pejabat Assisten Controleur. kantornya terletak di bibir danau Paniai sebelah Tenggara.
Namun, sebelum masyarakat di wilayah pegunungan ini sudah dikunjungi oleh berbagai ekspedisi yang dilakukan oleh orang belanda pertama dilakukan sejak Jan Cartensz melihat benda putih di puncak pegunungan pada februari 1623 melihat benda putih di puncak pegunungan pada februari 1623.
Disusul lagi oleh Fritz Julius Wissel yang menerbangkan Pesawat pada tahun 1936 diatas danau Paniai saat dari timika hendak menuju ke kaimana, dan diberi nama Wisselmeren, untuk menyebut keberadaan ketiga danau purba yang terdapat di dalam wialayah tersebut yaitu Paniai , Tigi dan Tage.
Pada zaman Belanda, di sebut Wissel Meeren, sesuai dengan nama 3 (tiga) danau yang terletak sekitar pusat kota Enagotali. Danau ini ditemukan oleh seorang Pilot berkebangsaan Belanda Wissel, Tahun 1936. Danau dalam bahasa Belanda = meer; jamak = meeren. Karena Wissel yang menemukan danau-danau tersebut maka kemudian di kenal dengan nama Wisselmeeren
Para misionaris juga memberi adil pada bersentuhnya warga setempat dengan dunia luar ( agama maupun pendidikan formal) di wilayah yang sekarang membentuk wilayah Kabupaten Intan Jaya. Tercatan antara lain Tillemans, Seorang pastor yang terkenal sebagai penjelajah lalui guru Rhein Tetelepta ( bersama-sama Muis dan pendeta troumant) yang mendirikan rumah-rumah guru Zending di di Homeyo pada tahun 1949.
Pada masa pendudukan jepang, HPB de Bruijn terpaksa mengungsi ke Asutralia dengan membawa serta 26 pemuda Moni dan Ekar. Para pemuda ini sebagioan bergabung denga Batalyom Papua di Merauke pasca jepang menyerah pada tahun 194. Sedangkan sebagai lagi memilih masuk Sekolah Guru Agama Katholik dan Protestan CAMA Diantara yang masuk Sekolah Guru Agama ini adalah pemuda Martinus Zonggonau (Katholik), Intan Zonggonau (Katholik) dan Matheus Zonggonau ( Katholik) (baca buku 30 tahun Kabupaten Paniai)
Peralihan kekuasaaan atas Irina Barat dari UNTEA kepada Rebublik INdonesia pada tahun 1 meu 1963 dan wilayah pegunungan tenga termasuk Wilayah Kabupaten Adminitratif Pegungan Jaya WIjaya dan beribukota di wamena. Barulah pada tahun 1965, Kabupaten tersebut dimekarkan dan daerah daerah yang termasuk wilayah KPS Paniai dan KPS Tigi dijadikan Kabupaten Administrastif Pegungna Jayawijaya Bagian Barat dengan Ibukota Enaritali.
Namum Pegungan Jayawijaya Bagian Barat entah bagaimana tidak bertahan, dan kemudian lebih dikenal dengan nama Pania, yang nerujuk pada nama salah satu danau purba di gugusan danau- danau Wissel.
Kabupaten Intan Jaya merupakan bagian dari Paniai yang mengalami pemekaran menjadi Kabupaten baru, yaitu Intan Jaya dengan Ibu KOta Sugapa dan Deiya dengan ibu kota waghete. Hal ini sesuai dengan peraturan Pemerintah (PP) nomor 52 tahun 1996 mengenai pembentukan kabupaten Puncak Jaya,
Kabupaten Nabire dan pemindahan Ibukota Kabupaten Dati II Pania. Kabupaten ini telah dimekarkan menjadi 3 Kabupaten yaitu : Paniai (Enarotali), Nabire (Nabire) dan Punjak Jaya (Mulia)
Wilayah Kabupaten Intan Jaya berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Paniai yang terdiri atas cakupan wilayah : Distrik Sugapa, Distrik Homeye, Distrik Wandai, Distrik Biangdoga, Distrik Agisiga dan Distrik Hitadipa
sumber : Profil Kabupaten Intan Jaya BAPPEDA Intan Jaya 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar