Sabtu, 02 Januari 2016

Tanpa henti, Perjuangan seorang Mama

Foto Seorang Mama Suku Mee
Apakah kita ingat, saat kita memasuki bangku kuliah, Mama dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah kita yang setinggi langit, Lalu mungkin kita juga hanya bersenang-senang saja dengan dunia yang sedikit beranjak dewasa.
Ketika kita butuh uang untuk menuntaskan hasrat cinta muda kita, Sekali lagi kita sering membohongi Mama dengan mengatakan ”Mama saya butuh uang untuk biaya praktikum, kira-kira sekian juta” Lalu Mama bilang ” anak apa tidak bisa di cicil?? Kita dengan segera menjawab ”tidak bisa mama harus sekali bayar".
Walaupun Kita membohonginya Mama selalu saja menyayangi dan berusaha mempercayai kita.

Pertanyaannya? Kita tak pernah tahu apa yang ada di benak Mama ketika itu, dan Apakah kita tahu bagaimana caranya Mama mendapatkan sekeping uang? apakah kita tahu bahwa Mama mempunyai banyak uang?
Ketika Mama mendengar suara kita bahwa kita meminta uang padanya, Cara apapun dia akan tempu dan ia akan mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan sekeping uang.
Coba bayangkan Mama-Mama di daerah Meuwodide Naik mobil yang berisi 9 orang penumpang saja mereka masih takut-takut untuk menumpanginya apalagi naik ojek.
Sungguh sangat luar biasa Mama yang bisa tumpangi bahan-bahan persiapan jualan dan naik diatas barang tumpangannya, saya tahu ini kamu mempertaruhkan nyawa kamu, siapapun itu pemuda/i pun tidak bisa seperti itu.
Gambar Diatas ini adalah seorang Mama yang berasal dari daerah Kamu (suku Mee). menunjukan sedang mencari sekeping uang untuk keperluan keluarga serta Untuk membiyayai Anak-nya.
Proses Penjualan Barang 
Didalam foto diatas menggambarkan seorang Mama yang menumpangi bahan jualannya untuk berjualan, tapi kita belum tahu Cara seorang Mama menjual barang-barang tersebut.
Apakah kalian tahu seorang ibu menjual barang-barang jualannya?
*Seorang Mama akan berjualan sambil menahan panas demi kita
*Seorang Mama akan menahan lapar padahal dia mempunyai bekal yg cukup namun Mama tidak akan pernah makan, karena Mama akan merenung bahwa " Anakku disana sedang makan atau tidak karena uang saja dia minta apalagi makanan".
*Saat seorang Mama menjual barang jualannya, dia akan merenungkan bahwa berapa pembeli yang akan mengunjunginya jualannya.
*Tiap detik Mama akan menghitung berapa uang yang masuk. sambil merenung "Apakah uang yg masuk suda cukup seperti yg diminta anaku?"
*Ketika seorang Mama sudah menyiapkan uang seperti yang kita minta, dengan tergesah-gesa saat itu pun Mama akan menghubungi kita bertujuan meminta No reg..
*Tapi apakah Mama tahu cara mengirim uang. Dalam hal ini ibu akan terbinggun namun demi anaknya, ibu pasti akan berusaha meminta bantuan pada Petugas Bank untuk membantu mentransfer uangnya...
*Walaupun uangnya sudah ditransfer Mama akan menhubungi anaknya menyuruh untuk segerah cek.
Ketika semua suda selesai barulah hati ibu bisa tenang dan Mulai saat itulah ibu bisa Makan. 

***Koteka Son***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *