Sabtu, 03 Oktober 2020

Sejarah Paroki Epouto dan SMP YPPK St.Fransiskus Epouto

Bruder Cris Jan Severins Ofm Misionaris pertama di Epouto, Pastor Willem Rombouts Ofm dan Pastor Tom Tettero merupakan pendiri SMP tahun 1963 dan Esau Tekege adalah Pendiri Kembali SMP YPPK Epouto pada tahun 2008 setelah SMP YPPK Epouto dipindahkan Ke Moanemani, Selama 30 tahun pas Epouto Tidak Memiliki SMP. dok.stichting papua erfgoed & doc pribadi

Epouto dijuluki sebagai "Pusat Peradaban" begitu tulisan dalam buku "27 jaar Missionaris in irian jaya 1953-1980' Cleophas Ruigrok 1996 - page 218"


Oleh : Parex Tekege

Melalui Auki Tekege berhasil Menghadirkan Pastor Herman Tillemans M.S.C di Modio, Natal tahun 1935 terjadi pesta besar di Modio bersama para tonawi asal Meeuwodide. Sebenarnya  perjalanan Tillemans Singkat. Mulai tahun 1935 sampai 1949 tetapi Pastor Tillemans berhasil membuka 10 buah Sekolah Rakyat dan 6 pusat stase di Wilayah Wisselmeren.

Kemudian pada awal tahun 1949 Pastor Tillemans melakukan seraterima daerah Wisselmeren, dari ordo M.S.C Kepada Ordo OFM Karena saat itu ordo OFM suda banyak di Daerah Wisselmeren dan Tillemans juga harus kembali ke Merauke untuk alas tertentu, Saat upacara seraterima itu sekaligus ditetapkan pusat OFM di Enarotali dan melakukan Pembagian Tugas kepada beberapa Pastor Ofm, Salah satunya Cris Jan Severins Ofm.

Bruder Cris Jan Severins Ofm, Misionaris Ofm Pertama yang telah berhasil membuka Stase Epouto pada tanggal 04 oktober 1951 - doc.stichting papua erfgoed
Cris Jan Serverins Ofm ditugaskan di Epouto terhitung mulai tanggal 26 maret 1949 untuk mempersiapkan Stase baru di Epouto. Sebenarnya Stasi Epouto bisa dibuka pada tahun 1949 atau tahun 1950 tetapi mengingat Epouto akan dijadikan Tempat Peradaban sehingga Jan Severins Ofm harus melakukan berbagai Persiapan secara matang Selama 2 tahun 7 bulan, untuk membuka sebuah state baru di Epouto. 

Persiapan yang dilakukan adalah Membangun Gereja, Persiapkan alat liturgi dlm gereja, membangun Pastoran, Hortikulturan sebagai bekal selama bertugas. Persiapan selesai pada akhir bulan september, kemudian Misionaris Ofm melakukan pertemuan di Enarotali, untuk membahas persiapan stase baru, hasil dari pertemuan itu terjadi kesepakatan bahwa Stase Epouto harus diberi Nama Stasi Santo Fransiskus Asisi karena Stase Epouto Merupakan buah Karya pertama ordo OFM Fansiskan. Pemberian Nama ditetapkan pada tanggal 04 oktober 1951, sehingga tanggal 4 oktober setiap tahun telah Menjadi hari ulan Tahun Paroki Epouto.

Uskup Mgr. Herman Muninghoff dan Umat Paroki Epouto di Halam Gereja Paroki Epouto pada tahun 1974. foto doc.stichting papua erfgoed
Kemudian Pada awal tahun 50an juga Jan Severins dibantu oleh Sr.Carlla Holla mendirikan Sekolah Rakyat yang memiliki 3 kelas dan bangunan Sederhana (Tuwayee Uwaa) Walaupun demikian Sekolah Rakyat Epouto ini suda menamatkan 7 angkatan salah satunya Raimondus Apolinaris You yang adalah Seorang Guru pioner di daerah Meeuwodide.

Karena kepedulian para misionaris terhadap kaum wanita menjadi fokus misi sejak awal, maka Perempuan Mee tentunya bukan kelompok yang terlupakan dalam pekerjaan para Misionaris, sehingga sejak awal tahun 50an di Epouto juga suda dibuka "huishoudschool" atau "sekolah sains domestik" atau yang dikenal dengan sebutan SKP. 

Di SKP Para suster mengajari perempuan Mee di bidang mencuci, memasak, menjahit pakaian, Mereka belajar tentang kesehatan, perawatan dan kebersihan bayi. Sr.Carla Holla, Sr.Grace dan Sr.Annie pernah mengajar tanpa otoritas di SKP ini, sampai banyak ibu-ibu datang untuk belajar. Setelah 25 lama SKP berada di epouto kemudian sekitar akhir tahun 70an dipindahkan ke Enarotali sekarang dikenal dengan nama SKB iyaitaka Enarotali.

Pendataan Peserta SKP yang dilakukan Oleh Suster Carla Holla di Pusat SKP di Ipikebo Epouto, Tahun 1969 - Foto doc. Stichting papua erfgoed.

Kemudian Pada awal tahun 1960an Misionaris Ofm Mendirikan Catechetisch Coaching Centrum atau Pusat Pembinaan Kataketi atau yang dikenal dengan sebutan PPK Epouto, Pastor Willem Rombouts, Ofm ditunjuk menjadi Pemimpin PPK. Sejak itu Sekolah Rakyat yang didirikan Pada awal tahun 50an yang memiliki 3 kelas itu dirubah menjadi 6 Kelas.
Gedung Catechetisch Coaching Centrum atau Pusat Pembinaan Kataketi atau yang dikenal dengan sebutan PPK Epouto, Foto awal tahun 60an. doc.stichting papua erfgoed
Dimana dengan kehadiran para misionaris Ofm di Wisselmeren maka Epouto dijadikan segala pusat pembelajaran, pelatihan dan pembinaan, karena para misionaris Ofm membuka SR, SKP, PPK dan SMP YPPK Epouto berpola asrama sehingga pada saat itu banyak siswa/i yang datang dari berbagai daerah untuk menempuh pendidikan dan membekali ketrampilan serta dapat belajar di Epouto.

Pada tahun 1962 Uskup Hollandia Manfred Rudolf Staverman Ofm, memerintahkan kepada Pastor Rombouts, untuk mulai melakukan  persiapan tempat pembangunan SMP yang lokasinya di Enarotali atau di Epouto. Pastor Rombouts memilih Lokasinya di Epouto karena saat itu beliau masi bertugas di Epouto sebagai ketua PPK. 

Setelah Menyiapkan berbagai persiapan untuk Mendirikan SMP, pada  tanggal 04 Oktober 1963 SK pendirian SMP YPPK St.Fransiscus Epouto dikeluarkan Berstatus Swasta yang dimiliki oleh Yayasan Katolik dan SK Ijin Operasional keluar pada tanggal 26 November 1963.

Pastor Willem Rombouts Ofm dan Siswa SMP YPPK Epouto di halaman SMP YPPK Epouto, Tahun 1969 - Foto doc. stichting papua erfgoed.
SMP YPPK St.Fransiskus Epouto adalah SMP tertua dan Pertama di Daerah Meeuwodide yang pernah Mencetak banyak Pemimpin di wilayah Meeuwodide. SMP YPPK Epouto Didirikan pada tahun 1963. Ulan tahun SMP ditetapkan pada tanggal 04 oktober setiap tahun sesuai SK Pendirian. 

Siswa SMP YPPK Epouto sedang bermain Volly di Lapangan SMP, Tahun 1969 - foto doc.stichting papua erfgoed
Hari ini, minggu 04 oktober 2020 SMP YPPK Epouto telah menginjak 57 tahun mines 30 tahun hilang jejak dari Epouto dan SMP YPPK Epouto Kembali Berdiri lagi pada tahun 2008. 27 Tahun SMP YPPK St.Fransiskus Epouto Berdiri di Epouto.
Siswa SMP YPPK Epouto sedang Makan di Ruang Makan, tahun 1969 - foto doc.stichting papua erfgoed

Pendiri SMP YPPK Epouto adalah Pastor Willem Rombouts Ofm, Cris jan Severins Ofm dan Pastor Tettero Ofm, Pemikir Mulia atau pencetus ide Mulia membuka SMP Adalah Uskup Hollandia Mgr. Manfred Rudolf.

Setelah 15 tahun SMP YPPK St.Fransiskus Epouto ini berdiri di Epouto dan menamatkan 15 angkatan yang handal. Seperti A.P You, Januarius Douw, Marta Tekege,  Pastor Yan Youw, Pastor Nato Gobai, Pastor Neles Tebai dll. Kemudian pada tahun 1978 SMP YPPK St.Fransiskus Epouto dipindahkan ke Moanemani dengan Alasan tertentu. Nama SMP dirubah Menjadi SMP YPPK St.Fransiskus Epouto di Moanemani. 
Siswa SMP YPPK Epouto di Asrama, tahun 1969 - foto doc.stichting papua erfgoed

Bangunan SMP YPPK St.Fransiskus Epouto di Moanemani Diresmikan pada tanggal 2 mei 1978 oleh bupati Paniai Letnan Kolonel infantri Soekiyo. Penerimaan siswa baru sebagai Angkatan pertama di SMP YPPK Epouto di Moanemani dibuka pada tahun ajaran 1978-1979.
Papan nama SMP YPPK St.Fansiscus Epouto di Moanemani, Foto sekitar tahun 80an - doc.stichting papua erfgoed.
Terhitung kurang Lebih 30 tahun Pas SMP YPPK St.Faransiskus EPOUTO hilang jejak dari dari Epouto. Kemudian pada tahun 2008 SMP YPPK St.Fransiskus Epouto ini dibuka kembali lagi oleh Seorang Guru Pioner Esau Tekege.

Sekarang SMP YPPK suda berdiri kembali di Epouto berkat perjuangan Esau Tekege. Sampai detik ini SMP YPPK Epouto suda menamtkan 12 angkatan, Setelah dibukan kembali lagi di Epouto.


Sejarah Pendirian Kembali SMP YPPK Epouto berpola Asrama di Epouto

Gabungan foto Pendiri SMP YPPK EPOUTO, Esau Tekege dan Murid-muridnya serta Anak-anak Asrama Epoo. doc.editPribadi MD
Dahulunya Epouto dikenali dengan julukan Kota Peradaban Pendidikan Yang mempunyai SR, SKP, PPK dan SMP berpola ASRAMA. Banyak orang dari Meepago dan Lapago datang melanjutkan pendidikan di SMP YPPK Epouto. Kebanyakan Pejabat ternama di Meepago dan Lapago juga menamatkan pendidikan SMP di Epouto, akan tetapi kota pendidikan itu hilang selama 30 (tiga puluhan) tahun setelah SMP YPPK Epouto dipindahkan ke Moanemani.

Sekitar pertengahan tahun 1978, SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto yang telah berkiprah puluhan tahun, dipindahkan ke Moanemani, tetapi namanya tidak berubah hanya ditambahkan Moanemani saja karena dipindahkan. Jadi namanya adalah SMP YPPK Santo Fransiskus Epouto di Moanemani, yang hingga kini masih eksis di Moanemani.

Praktis, Epouto yang adalah salah satu daerah pewartaan misionaris Katolik Ordo OFM, kini tak ada lagi sekolah menengah pertama (SMP) Hanya ada Sekolah Dasar (SD) selama 30 tahun sehingga Anak-anak dari Epouto dan beberapa kampung sekitarnya yang hendaknya melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP, terpaksa harus "merantau" ke Moanemani, Waghete, Enarotali dan Nabire Meninggalkan kampung halamannya, anak-anak hanya bisa bertemu dengan orang tua dan familinya saat masa liburan, misalnya Natal, Paskah, dan libur besar (Juni-Agustus).

Dalam situasi seperti itu, Esau Tekege seorang Guru Pioner yang awalnya bertugas di Ilaga (Puncak Papua) pindah ke Paniai dan bertugas di Epouto sejak tahun 2002, Beliau menjadi guru kelas di SD YPPK Epouto dan aktif mengajar di SD tersebut.

Pak Guru Esau Tekege, S.Pd - foto doc.yamoyeAB 2017
Beliau adalah Tamatan SMP YPPK Moanemani tahun 1988, kemudian lanjut di SPG Taruna Bhakti dan menamatkan pada tahun 1991 selanjutnya Beliau melanjutkan pendidikan di IPI Filial Jayapura dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 1994, selanjutnya Beliau ditugaskan di Toubai Mapiha pada Tahun 1995, dan pada awal tahun 1996 beliau dipindahkan lagi ke Ilaga. Beliau bertugas di Ilaga kurang lebih selama 7 (tujuh) tahun dan pindah lagi ke Epouto. Sampai Saat ini Beliau sedang bertugas di Epouto.

Setelah Beliau mengajar di Epouto selama 3 (tiga) tahun di Epouto, Beliau mendengar banyak kerinduan Masyrakat Epouto, Awalnya hanya dengar-dengar cerita dari orang-orang tua, Tetapi kemudian berubah, Esau Tekege Merangkul kerinduan hati Mereka dan Kumpulkan data untuk selama 4 (empat) Tahun. 

Suasana Apel pagi gabungan SD YPPK dan SMP YPPK Epouto di Halam SMP YPPK Epouto, tahun 2009. Foto doc.pribadi MD.
Untuk menjawab kerinduan tersebut, memang bukan pekerjaan ringan tetapi Esau Tekege mulai berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan kembali SMP YPPK tersebut. Selain minimnya kontribusi aktif dari warga, juga tiadanya perhatian dari para alumni yang terkesan telah melupakan "almamaternya" begitu saja. Pergumulan inilah yang benar-benar dirasakan Esau Tekege yang selama beberapa tahun terakhir memperjuangkan hadirnya sebuah SMP di Kota tua ini.

Esau Tekege terus Berusaha agar SMP YPPK ini hadir kembali lagi di Epouto "Banyak pejabat daerah yang dulu tamat dari SMP YPPK Epouto. Ketika Beliau menyurat kepada mereka bahkan ketemu langsung, tapi sama sekali tidak ada respon yang baik," tapi Hal itu, bagi Esau bukan menjadi persoalan, walau mereka sudah menunjukan bukti tidak ada kepedulian. Apakah mau ingat kembali masa lalu atau tidak, entah mau jawab atau tidak. Terserah masing-masing orang. Yang pasti, selama 30 tahun pakaian seragam berwarna putih-biru itu hilang dari Epouto dan hilang dari pandangan warga Epouto jadi harus dikembalikan lagi. Atas dasar itu Esau Tekege berusaha terus-menerus berjuang selama 4 (empat) tahun untuk menghadirkan SMP YPPK Epouto kembali lagi seperti dulu. 

Kemudian pada tahun 2007 Esau Tekege membuat  satu buah diktat tentang Sejarah SMP YPPK St. Santo Fransiskus Epouto dan kerinduan Masyarakat Untuk mengembalikan Warna Putih Biru yang Hilang itu. Awal bulan mei Esau Tekege mengirim surat ke Kementerian Pendidikan dan Budaya. Sehingga surat persetujuan untuk mendirikan 1 buah SMP  YPPK di Epouto. SK Pendirian keluar pada bulan Mei tahun 2008, Sehingga impian Esau Tekege itu terwujud. SMP YPPK Epouto kembali dibuka tahun 2008. 

Sekarang dengan mudahnya orang dapat menyaksikan anak-anak berpakaian SMP sedang menuju ke sekolah. Semenjak tahun 2008, pemandangan ini bukan lagi hal baru di Epouto karena sudah ada sejak dalu tetapi hanya saja menghilang selama 30 (tiga puluh) tahun. Ya, kini SMP YPPK Epouto telah hadir.

Suasana Upacara Pada hari senin di Halaman SMP YPPK Epouto. Nampak siswa-siswi angkatan pertama dan Kedua sedang dalam persiapan untuk melakukan Upacara bendera, tahun 2009 - Foto doc.pribadi MD
Wakil Bupati Paniai, Derek Pakage, S.IP dan Kepala Dinas P dan P Drs. Amatus Tatogo telah meresmikan sekolah ini pada hari Jumat 20 Juli 2008, bertepatan pembukaan Caping Rohani Mudika se-Dekenat Paniai. Peresmiannya ditandai dengan pengguntingan pita papan nama sekolah, juga papan nama asrama dan papan nama kantor Distrik Yatamo. "Mulai tahun ajaran 2008/2009 secara resmi telah di buka penerimaan siswa baru dan proses belajar mengajar sudah berjalan baik sejak itu.

Awalnya Karena belum ada bangunan SMP maka mereka pakai ruang kelas milik SD YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto," tetapi sekarang bangunan SMP suda ada dan bangunan SMP suda lebih dari cukup. Khusus tenaga pengajar, saat ini ada dua kelompok. Yakni Guru-guru PNS dan Guru-guru Kontrak. Guru kontrak ini diambil dari Sarjana-Sarjana yang saat ini masih menganggur. Jumlah keseluruhan tenaga pengajar sebanyak 14 orang. Sarana pembelajaran juga cukup mendukung sehingga aktivitas belajar mengajar di SMP YPPK Epouto akan berjalan terus.

Disela-sela itu Esau Tekege pernah mendirikan Asrama, Pada tahun 2006, Beliau berhasil mendirikan sebuah Asrama dengan Fasilitas yang cukup sederhana dan diberi Nama "ASRAMA EPOO di EPOUTO" Asrama pertama bagi para siswa/i  adalah rumah peninggalan Misionaris, yang sering disebut “Pute To Owaa” atau Rumah Besi.

Foto anak-anak asrama Epoo di Epouto dan Pendiri Asrama Epoo Esau Tekege di halam Asrama Epoo, tahun 2007 - foto doc.pribadi MD
Awalnya Asrama Epoo dibuat khusus untuk Siswa SD kelas VI, bertujuan agar giat belajar untuk persiapan menghadapi UN pada Sekolah Dasar. Angkatan pertama yang bertempat tinggal diasrama tersebut adalah angkatan 2006, berjumlah 8 (delapan) orang siswa SD YPPK Epouto. Pembina Asrama yang sering dipakai adalah Para Frater yang melaksanakan tahun karya pada Paroki Epouto. Mereka bertugas dengan penuh tanggung jawab sebagai seorang pamong Pengasuh atas tugas dipercayakan.

Namun setelah SMP YPPK Epouto berdiri kembali di Epouto pada tahun 2008, Asrama baru pun didirikan oleh pemerintah setempat. Setelah SMP YPPK Epouto semakin maju dan berkembang maka banyak siswa/I yang datang dari plosok-plosok kampung untuk mengenyam pendidikan pada SMP tersebut.

Asrama yang didirikan tahun 2006 bertujuan agar sekolah dapat menampung siswa/inya. Bagi siswa-siswi yang kampung atau rumahnya jauh dari Epouto, bisa tinggal di asrama. Meski segala kebutuhan dan fasilitas asrama tersebut masih minim. bukan sekedar menampung, ada syarat-syarat bagi anak-anak yang tinggal di asrama.

Menurut Esau Tekege, sekolah berpola asrama ini adalah suda Menjadi Prioritas Gereja dan sudah sejalan dengan program pemerintah yang telah dicanangkan program Pendidikan Berpola Asrama. "Untuk mendukung Program Pemerintah, maka melalui kegiatan Musyawarah Pastoral (Muspas) I Gereja Katolik Dekanat Paniai pada Januari 2005, telah ditetapkan enam bidang pastoral, salah satunya adalah bidang pendidikan," jelasnya. Meski begitu, Esau berpendapat bahwa hasil Muspas I tersebut memang harus diikuti dengan tindakan nyata di lapangan, bukan sekadar kata-kata dan konsep belaka. "Jika berbicara mengenai Sekolah Berpola Asrama, maka bagaimana cara mewujudkan sekolah yang bermutu? Apa sumbangan dari kita untuk mewujudkan cita-cita luhur itu? Ini yang harus direnungkan bersama," tutur Esau Tekege.

Sekolah Berpola Asrama yang bermutu, kata Esau, harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Tapi itu saja tidak cukup, sebab harus ada pembentukan sikap dan watak manusianya (anak didik). Jadi, tenaga pendamping menjadi kebutuhan paling utama dan pokok untuk mendukung Sekolah Berpola Asrama, agar out-put dari sekolah ini menjadi mampu dan siap saing di era globalisasi ini. pungkasnya.

(Suasana Saat Acara Perpisahan Sekaligus dengan pengumuman hasil kelulusab Angkatan pertama di Halaman SMP YPPK Epouto, TS/IPOu)
Lanjut, Dihadirkannya SMP ini tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Selain dalam rangka mencerdaskan anak-anak bangsa sesuai dengan UUD 1945 dan membantu para generasi penerus bangsa untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang mandiri, berkepribadian, memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan berwawasan luas juga tentunya anak-anak didik dibina secara intens agar nantinya mereka memiliki ketrampilan baik secara individu maupun kelompok dengan berdasarkan pada iman Kristiani, tutupnya.

Kerinduaan orang tua agar anak-anak mereka tidak lagi pergi bersekolah jauh, tampaknya kian terobati. Tidak bermaksud hendak memanjakan buah hati mereka, tetapi alasan mendasar adalah Epouto harus menghadirkan kembali masa kejayaan puluhan tahun silam yang kini hanya tinggal kenangan itu.

Kenangan akan SMP yang dulu pernah terkenal di Tanah Papua, lantaran hasil didikan dari sekolah itu kini semua telah menjadi "manusia". Banyak pejabat besar yang ada sekarang, rata-rata tamatan SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto. 

Hingga kini tercatat hampir 400 lebih siswa yang suda menamatkan pendidikan di SMP YPPK Epouto, mereka berasal dari SD YPPK Uwebutu, SD YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto, SD Negeri Inpres Dimiya, SD Negeri Inpres Udaugi, SD Negeri Inpres Waidide, bahkan ada pula beberapa siswa dari SD YPPK Dei (Distrik Eka) dan ada siswa/i Suku Mou dan Migani.

---@---

Saat ini Pendiri SMP YPPK Epouto dan Pendiri Asrama Epoo di Epouto, Esau Tekege Masih setia makan kapur di kelas sebagai seorang Guru di SMP YPPK Epouto demi Anak muda Generasi Emas Papua, terlebih khusus untuk Anak-anak Yatamo. Saat ini juga keadaan belajar mengajar pada SMP YPPK Epouto sedang berjalan lancar dan suda dibuka pendaftaran baru bagi siswa/i yang baru menamatkan SD bisa mendaftar di sana - Esau Tekege dan Alam Tage Menunggumu*


Akhir kata, Saya atas Nama Primus Interparex Enakidapode Tekege, S.STP Mengucapkan "Selamat Ulan Tahun Paroki St.Fransiskus Asisi Epouto dan SMP YPPK St.Fransiskus Epouto.


dipublikasi oleh : Admin Meeuwo Tempo Doeloe Melalui website mogodagiblogspot.com

bahan Reffrensi : 

1. ikhtisar kronologis sejarah gereja katolik di irian barat - hari prakarta sareka yesuit.pdf.

2. "27 jaar Missionaris in irian jaya 1953-1980' Cleophas Ruigrok 1996 - page 218

3. "dokumen resmi sejarah SMP YPPK St.Fransiskus Asisi Epouto dan Kerinduan Masyarakat Epouto untuk mengembalikan SMP itu, yang ditulis Oleh Esau Tekege"

3 komentar:

  1. Luar biasa, semua cerita tentang sejarah SMP &PAROKI EPOUTO semoga menjadi kapital dalam mendalami peradabaan jati diri bagi Umat Meeuwodide menuju Pribadi kita yang memiliki harkat dan Martabat.

    Luar biasa

    BalasHapus
  2. Luar biasa gali sejarah lebih penting tetap gali salut 🙏🏽✊🏽💜

    BalasHapus

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *