Photo: doc Penulis |
SMY|LMY
Tulisan ini berawal Ketika Pace Mace Pengguna Facebook mulai memasang foto profil bk dan menulis status pada diding mereka bahwa Hut Kemerdekaan telah tiba, aku pun sadar ketika melihat kalender ternyata benar hari hut Papua telah tiba!!!
Tulisan ini berawal Ketika Pace Mace Pengguna Facebook mulai memasang foto profil bk dan menulis status pada diding mereka bahwa Hut Kemerdekaan telah tiba, aku pun sadar ketika melihat kalender ternyata benar hari hut Papua telah tiba!!!
Malam kian larut. Hujan pun kini mulai
deras, aku sendiri duduk di teras rumah, hanya termenung melihat air-air yang
tergenang di tanah, dengan Memakai kaos lengan pendek, tanpa memandang dingin.
Angin yang menghembus tubuhku seolah-olah menyuruhku untuk segera masuk ke
dalam rumah, tapi aku masih ingin tetap duduk di teras rumah, karena aku ingin
menunggu kakakku yang sampai saat ini Ia belum juga menampakkan batang
hidungnya. Aku semakin khawatir, aku takut terjadi apa-apa pada kakakku.
Tak lama kemudian kekhwatiranku dijawab
seekor burung (wiguwi) yang lewat dan berkata “Uwe-uwe uwetegi kidiki yi” dengan
sedirinya Airmata pun mengalir ketika mendengar suara burung itu. Saya sadar
memang dia sudah pergi tanpa jejak.
Dinginnya malam ini, membuatku teringat
masa laluku dengan Saudara-saudara. Kini hari raya telah tiba, saya ingin
mendengar suara Kencangmu diatas Panggung, kau berdiri dan mengeluarkan suaramu
"kepada Bintang Kejora hormat gerak, tegap gerak" Kakak aku ingin
Menyanyikan lagu "ayo mamayo itu
siapa pu mau, ayo mama yo itu komando pu mau" Indahnya bernyanyi
bersamamu, Aku ingin berdiri disampingmu sambil mengatur pasukan Pletonku, Aku
ingin melihat kegembiran masyarakat saat mengikuti upacara sacral.
Tapi aku sadar bahwa kau memang suda tiada didunia, penyesalan pun bertumbuh dalam benak hatiku bawasanya kita tak akan bersama lagi, setelah kepergianmu kepedihan adinda
semakin hari malah semakin bertambah. Akhirnya saya Cuma bisa mengucapkan “selamat merayakan hut Kemerdekaan Bangsa Papua yang ke 54 ya kak, semoga
kakak berdua Bahagia bersama Tuhan yang Maha Kuasa".
Sekarang tertanggaL 1 Desember.
Kemaring 30 november, Hari ini adalah Hari Hut Bangsa Papua
Kemaring 30 november, Hari ini adalah Hari Hut Bangsa Papua
Ulan tahun, terdiri dari kata ulang
dan tahun. Tentu yang dimaksud di sini untuk memperingati sesuatu setiap
tahunnya, yang bertepatan pada tanggal yang sama di tahun sebelumnya, dan juga sebelumnya
lagi, dan sebelumnya lagi sampai pada tanggal itu tiba. “Dalam hal ini birthday”
hal inilah yang diacu pada ulang tahun Bangsa Papua, yaitu pengulangan tanggal
Kemerdekaan tiap tahunnya. Umur kemerdekaan dimulai dari saat pertama kali bangsa
papua Mengadakan pesta kemerdekaannya, yaitu saat kita lahir sebagai seorang
yang punya harkat dan martab sebagai Ras Melanesia, Maka setiap setahun sekali,
pada tanggal yang sama dengan tanggal Kemerdekaan, umur Tanah papua bertambah
setahun, dan perulangan-perulangan akan terus berulang.
Lalu Pertanyaannya, apakah hut Kemerdekaan
ini masih berlaku Bagi pejuang yang telah mendahului kita? Contohkan saja kakak
saya. Pertanyaan ini mungkin bisa dijawab dengan bahwa mereka adalah seorang
Pejuang Maka tentunya Beliau Melaksanakan
hari hut secara tak terlihat. Tanggal satu desember tiap tahun adalah tanggal
yang sangat kau tunggu-tunggu dengan penuh gembira untuk memimpin upacara sacral
pengibaran BK, kini waktunya telah tiba, Diamana wajahmu? Mana suara tegasmu? Namun aku Sadar kini kau telah tiada, rasa
kesedihannya dan air mata sajalah yang bisa membasahi pipiku.
Dari sini, pertanyaan lainnya muncul:
sebenarnya Orang-orang itu yang sudah meninggal kah? padahal mereka masih hidup
di sana, kok dikatakan meninggal? mereka paling tidak memiliki waktu, sehingga
umur mereka pun bisa dihitung di alam tersebut. Tapi mekanismenya gimana ya?
Apa kalau tidak pake umur, mereka Pasti tetap masi berada didunia.
Bagi mereka yang mengenal dia semasa
hidupnya, segera terkesan bahwa Perjuangannya sangat dihormati dan dihargai banyak
insan. Dulu ia layak dianggap Seorang pejuang, kini hanya seperti pria yang tak
bernama. Bahkan dia rela korbankan Keluarganya dan mementingkan Keselamatan
bangsa papua demi banyak orang
Dalam Tulisan ini, saya menulis sebuah
kerinduan yang tibul pada hari hut bangsa
Papua, dan juga untuk membangkitkan perjuangan kakanda-ku yang telah hilang
tanpa jejak.
Kiranya cukup sekian yang saya
bisa posting pada kesempatan ini, Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan
huruf dan kalimatnya, dan saya ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pembaca, Semoga Tuhan bersama
kita selalu, AMIN.
Selamat merayakan HUT Ke -54 West Papua. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar